Bab 73 - Prahara Yang Belum Usai

1749 Words

Sepeninggalan Erlando, Cahaya menitikkan air mata, entah mengapa perasaannya jadi ragu seperti ini, sedangkan ia juga menikmati kebersamaannya dengan Erlando selama mereka menikah, namun mengapa sekarang malah ia ragu tetap merangkul Erlando? Apa karena ia masih sangat mencintai Farhan? Cahaya menyeka air matanya ketika suara dehaman terdengar disampingnya. “Ya, tidur ya, kamu belum istirahat sejak tadi,” kata Zulaika. “Iya, Nek, sebentar lagi Aya akan masuk,” jawab Cahaya. “Ya, jangan membohongi perasanmu, jika kamu mencintai suamimu, mengapa ragu? Namun, jika memang kamu ingin hidup bersama Farhan, lupakan suamimu. Urus perceraianmu secepatnya. Lagian … Kanaya sudah meninggal, jadi kamu bisa lebih santai sekarang.” “Nek, kenapa mengatakan itu, Aya nggak bisa bersantai.” “Ya sudah.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD