Air mata menetes tanpa aba-aba di pelupuk matanya, ia membiarkan saja tangis tanpa suara itu menyerangnya. Hingga tiba-tiba saja terdengar bunyi bel rumah dari depan hingga membuat Ika menghapus air matanya kemudian berjalan kembali menuju pintu. *** "Siapa ya?" tanya Ika ketika ia membuka pintu, ada seorang wanita yang berdiri memunggunginya. Hingga wanita itu membalikkan tubuhnya untuk menatap Ika, kemudian ia tersenyum sambil mengulurkan tangannya pada Ika, " Hi perkenalkan Aku Asya, kekasih Iza kamu pasti Cantika istrinya," Ucap Asya dengan polos kepada Ika Deg. Rasanya Ika belum siap bertemu dengan wanita ini, Ika hanya diam sama sekali tidak menerima uluran tangan itu. Asya yang melihat respon Ika hanya bisa tersenyum licik, wanita itu kembali menarik uluran tangannya. "Kamu

