#7

1069 Words

“Memalukan!” Aku mengerang dengan kedua tangan menutupi wajah. “Sorry,” desis pria di hadapanku. Aku menggeleng, tapi belum sanggup melepas tanganku dari wajah. “Itu memang pengalaman t***l. Kamu boleh tertawa?” “Benar?” “Ya. Sebentar saja. Sepuluh hitungan. Jangan lebih,” balasku tetap menutupi wajah. Dan dia tertawa. Apa yang aku lakukan di sini? Pikirku. Aku membiarkan seseorang yang asing menertawakan kebodohanku. “Sudah cukup. Sudah sepuluh hitungan,” kataku menginterupsinya. “Kamu yakin? Aku pikir masih tersisa dua hitungan.” Aku nggak bisa mengelak. Aku memang korupsi hitungan. Bukan dua, melainkan tiga hitungan. Siapa yang mau peduli. Aku sedang malu di sini. “Kamu sudah cukup tertawa. Bisa kita sepakat buat melupakan malam di bar Smith?” pintaku. Aku sudah menurunkan ke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD