Yuni Sarah mendengarnya dan tidak tahan tercengang, "Apa katamu?" Jenny Wilston tersenyum, "Aduh duh, kenapa, pandai sekali berpura-pura? Kamu tidak akan mengakuinya, 'kan? Ckck, kamu ini sungguh menjijikkan. Sudah melakukannya masih tidak berani mengakuinya, bagaimana ini!" Yang masuk ke ruangan bersama Jenny masih ada beberapa gadis dari klub. Beberapa orang ini saat ini juga menunjuk Yuni dan membahasnya. "Iya, kenapa seperti ini? Jelas-jelas dirinya yang menghancurkan gitar, sekarang malah menfitah wakil ketua. Apakah hati nuraninya dimakan anjing? Sudah menyia-nyiakan kebaikan wakil ketua padanya!" "Iya, iya, tidak punya hati nurani sedikitpun. Satu klub dengan orang semacam ini, aku benar-benar merasa jijik ...." Yuni melongo mendengar semua ini. Ada apa ini? Apakah

