Pagi-pagi sekali Denis sudah bangun terlebih dahulu di kamar yang cukup luas, di sebelahnya selalu ada istri kesayangan yang setia mendampinginya setiap pagi dia membuka mata dan menatap ada seorang wanita cantik yang saat ini sedang mengandung buah hatinya masih terlelap, dengan tangan yang ada di depan wajah, raut wajah istrinya masih sangat polos ketika Renata masih tertidur di sana. Kadang bayangan Denis tentang masa lalu mereka berdua yang cukup rumit pasti akan mengingatkan dia bagaimana sebenarnya ini bisa terjadi.
Helaan napasnya begitu panjang saat dia hendak bangun. Sekarang mereka sudah tinggal bersama lagi, tidak ikut di rumah orangtua Renata lagi. Maupun di rumah mamanya Denis. Mereka sepakat untuk tinggal bersama dan mengurus Renata sendiri yang sedang hamil. Di kamar itu,
