"Kayaknya hubungan lo sama Lili emang enggak baik ya? Kenapa sih, Len?" Aku yang baru saja menyeruput es campur ku, langsung mendongak ke arah Mas Adit yang bertanya padaku. Aku sempat melirik pada Lalisa dan Kale, keduanya diam meskipun Lalisa sempat tersenyum miring ke arah ku. "Ya enggak bisa dibilang begitu juga sih, Mas. Faktanya kami cuma saling enggak perduli aja. Istilah lainnya, kami enggak cocok." "Karena Kale?" Kening ku berkerut. Ucapan Mas Adit seakan-akan aku dan Lili berhubungan kurang baik karena berebut Kale. "Dia yang nyangka nya kalau saya ini ada hubungan sama Kale, makanya dia jadi sentimen sama saya." Mas Adit tertawa. "Ya wajar sih kalau kata gue. Gue aja pas belum tahu lo punya cowok, nyangka nya lo sama Kale emang punya hubungan. Habisnya Kale jinak nya cuma

