"Gue diterima!!" pekik Gladys kegirangan, tanpa sadar ia menghambur memeluk Albern saking bahagianya. Padahal pria itu baru saja pulang dari kafe, ia bahkan belum menyapa Gladys atau melakukan komunikasi apapun. Namun, langsung disambut dengan pelukan hangat oleh perempuan itu. "Woy .. woy ,.. santai, santai, ada apa nih? Kok kayaknya elu lagi happy banget?" Albern mengerutkan kening dan layangkan senyum menggoda pada Gladys. "Gue diterima kerja!" ulangnya dengan nada ceria. Meski dalam hati Albern kurang setuju dengan hal tersebut, ia tetap memaksakan diri untuk tersenyum dan berusaha ikut bahagia dengan apa yang Gladys capai. "Ohh .. congratulation, gue ikut seneng elu sekarang udah dapat kerjaan," katanya dengan senyum palsu yang terkesan dibuat-buat. "Tapi ... " imbuh Alb. "Tapi