Hug me, please.

1084 Words

Usai meluapkan itu semua Alb bergegas pergi dari hadapan Gladys, dengan langkah cepat menuju garasi, dan memacu mobilnya meninggalkan rumah itu. Ia pun tak tahu harus kemana yang jelas tetap berada di dalam rumah itu akan membuatnya tak nyaman. Ia tak mau Gladys mengasihaninya karena perlakuan mama mertuanya. Akan tetapi pergi pun ia tak tahu tujuannya, sehingga beginilah ia sekarang. Duduk sendirian di alun-alun kota dengan hanya ditemani sebotol air mineral dan sepotong wafel hangat rasa pandan. Ia sudah lama tak menginjakkan kaki di taman terbesar kota ini, letaknya tepat di tengah kota. Banyak yang sudah berubah dari desain hingga peletakan air mancur yang sangat ikonik. Meski begitu aroma bash dari pohon beringin tua yang akar-akarnya menjulur hingga menyentuh tanah itu tetap sama.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD