· Note: tolong perhatikan alur nya karena akan beberapa kali perpindahan alur,happy reading all
· masa sekolah Sma
“ahh sial” pekik Thalia kesal,dia harus buru buru hari ini karena ada les pagi,saat ini diri nya berada di kelas 12 SMA yang arti nya dia sudah memasuki tahap terakhir dari masa masa indah sekolah.
“kalau gini bagaimana bisa tepat waktu” ucap Thalia bingung,dia melihat jam di tangannya yang sudah menunjukkan pukul 07.45,15 menit lagi gerbang sekolah nya akan di tutup dan dia masih di perjalanan.
Akhirnya dengan berat hati Thalia memutuskan untuk berjalan kaki menuju sekolah nya,walau jarak yang di tempuh nya memakan waktu 25 menit jika berjalan kaki.
Sesampai nya di depan pagar nya,Thalia mengalihkan pandangannya melihat pos penjaga untuk melihat apakah ada guru bp nya yang menjaga,dia mengelus d**a nya saat tidak melihat guru bp yang selalu menjaga di depan pagar untuk menghukum murid murid yang terlambat seperti diri nya.
Drt..Drt..Drt..
“Michel,jemput aku” ucap Thalia di telpon,dia tidak bisa membuka pagar sekolah karena itu terkunci dari dalam.
“terlambat lagi?” Tanya Michel
“ish,iya,ini aku lagi di luar gerbang nggak bisa masuk” ucap nya
“oke,tunggu 5 menit”
Thalia memutuskan sambungannya dan tersenyum,sahabat nya itu selalu membantu nya saat dia membutuhkan bantuan seperti ini.
Thalia menyipitkan mata nya untuk memokuskan siapa yang datang menghampiri nya dan benar saja Michel lah yang datang.
Pria itu sambil lari lari datang mendekati Thalia dan membuka gerbang sekolah mereka.
“kalau kamu terlambat sekali lagi,aku nggak akan buka gerbang lagi” keluh Michel,sedangkan Thalia hanya bisa memberikan senyum indah nya.
Jika dengan orang terdekat nya Thalia akan mengeluarkan sifat asli nya yang ceria,tetapi jika dengan orang yang tidak di kenal jangan harap bisa meliat wajah tersenyum Thalia.
Thalia menggaruk kepala nya “yah maaf,habis nya aku ketinggalan angkot tadi”
Michel yang mendengar itu hanya bisa mendengus,dia sudah tidak terkejut dengan kebiasaan Thalia yang bangun terlambat.
“hmm pak indra sudah masuk?” Tanya Thalia
Michel menggeleng “belum,jika beliau masuk juga nggak bakalan aku bantuin kamu bukain gerbang.
Thalia yang mendengar kalimat kesal dari sahabat nya itu pun hanya bisa tersenyum lalu menggandeng tangan Michel.
Michel,pria itu sudah menjadi sahabat nya sejak 15 tahun lalu,selain sahabat mereka juga terikat kekeluargaan,Michel adalah sepupu dari Thalia sendiri dan karena itu juga mereka bisa menjadi akrab dengan cepat,tapi hal ini tidak ada yang mengetahui nya selain mereka berdua.
Thalia memasuki kelas nya,seperti ramai kelas nya akan ramai seperti pasar
“enak ya,sudah datang terlambat tapi nggak kena hukuman” baru Thalia menginjakkan kakinya beberapa langkah diri nya sudah disambut dengan sindiran dari sinta,siapa lagi wanita paling terkenal di sekolah nya.
Thalia hanya mendengus lalu berlalu menuju tempat duduk nya,dia malas untuk berdebat dengan Sinta di pagi hari seperti ini.
“Michel,aku lapar” rengek Thalia,dia belum makan sama sekali dikarenakan dia yang bangun kesiangan.
Michel membalikkan badannya dan mengambil sesuatu dari tas nya dan memberikan sebuah roti untuk Thalia.
“untung aja aku bawa roti,aku sudah tebak kebiasaaan kamu” balas Michel,Thalia tersenyum senang lalu mengambil roti dan memakan nya dengan lahap.
Thalia memakan roti nya dengan lahap sesekali mencuri pandang ke tempat duduk Regan,seperti biasa Regan akan duduk diam di tempat duduk nya sambil memegang sebuah buku yang tidak Thalia mengerti isi nya.
Regandra Pramudya,pria yang sudah 3 tahun ini menghiasi hati nya tapi walau begitu Thalia tidak berani sedikit pun untuk mengungkapkan nya,dia cukup sadar diri untuk mendekati Pria paling diminati di sekolah nya,siswi-siswi di sekolah nya berlomba untuk mencuri perhatian Regan tapi tidak satupun yang berhasil atau Thalia tidak tahu saja.
Dengan wajah yang tampan dengan eyesmile dan otak yang pintar membuat Regan menjadi incaran semua orang,terkadang Thalia bertanya mengapa ada orang yang sesempurna Regan? Bukankah itu terlihat tidak adil?
***
Thalia meregangkan badannya,sekarang adalah jam olahraga tetapi karena guru olahraga nya sedang cuti jadi mereka hanya olahraga sendiri sendiri.
Sebagian teman teman nya bermain sepak bola dan yang lain nya akan bermain tenis lapangan dan untuk teman wanita di kelas nya sudah bisa di tebak,mereka akan berkerumun untuk melihat Regan yang sedang bermain tenis lapangan.
“kamu nggak olahraga?” Michel mendekati dia sambil membawa air es yang dia beli di kantin tadi.
Thalia menggeleng “males,kamu tahu aja kalau jam olahraga seperti ini aku paling malas” sahut nya.
Thalia mengalihkan pandangannya dan melihat Regan yang sedang bermain tenis,pria itu sangat lihai mengayunkan raket nya.
“kamu masih suka sama dia?” Michel menunjuk Regan yang sedang serius mengayunkan raket nya.
Thalia mengangguk “dia cinta pertama ku,bagaimana bisa aku melupakannya secepat itu?” jawab Thalia,dia tersenyum menatap Michel.
“kamu nggak sakit hati melihat dia yang setiap hari tidak peduli dengan kamu?”
Thalia menggeleng “kami tidak terlalu akrab jadi buat apa dia peduli dengan aku”
“dan kamu akan terus memendam perasaan ini tanpa bilang ke Regan langsung?”
Thalia menarik nafas nya lalu menghembuskannya “maybe,perbedaan kami sangat lah besar bagai langit dan bumi,dia adalah siswa famous yang terkenal akan kepintarannya belum lagi orang tua Regan terpandang terhormat sedangkan aku,hanya anak orang biasa dengan otak dan wajah pas pas an” jawab Thalia.
Ayah Regan adalah seorang dokter bedah sedangkan ibu nya adalah seorang psikiater,jadi tidak heran jika orang tua Regan sangat di hormati.
“siapa bilang,kamu cantik Thalia,tapi kalau masalah kepintaran aku nggak bisa bela” ucap Michel dan mendapat tabokan keras dari Thalia.
Thalia kembali mengarahkan pandangannya menatap Regan,sudah 3 tahun ini dia mencintai pria itu,pasang surut sudah Thalia rasakan bahkan hati nya seakan mati rasa,berulang kali Thalia ingin memulai hubungan dengan pria lain tapi dia tidak bisa,hati akan selalu tertuju dengan Regan,seakan ada magnet yang membuat Thalia tidak bisa lepas dari pesona Regan.
Berulang kali Thalia terjatuh tetapi berulang kali juga Thalia bangkit untuk kembali mencintai Regan,aneh memang tapi itu lah yang Thalia rasakan.Dia tidak bisa mengatakan perasaannya kepada Regan secara langsung perbedaan mereka sangat lah besar dan Thalia sadar akan hal itu,terlebih lagi Thalia tidak ingin berurusan dengan para penggemar Regan yang fanatic.
**