PART 28 - NASEHAT ANGGITA.

1881 Words

PART 28 - NASEHAT ANGGITA Jangan tanya bagaimana bahagianya Bima ketika Clarisa akhirnya mengikuti langkahnya ke parkiran. Layaknya seorang lelaki sejati, ia membuka pintu mobil untuk gadis itu. Bima menghela napas. Ia janji tadi adalah yang terakhir kalinya menyentuh Clarisa. Bisa dihajar Pak Firman, kalau dia tahu aku sembarang sentuh putrinya. Paling kalau Clarisa mengadu pada orang tuanya, aku lamar saja sekalian gadis ini. Senyum di hati Bima semakin lebar. Tapi berbeda dengan gadis di sebelahnya. "Kenapa kamu gak pulang bareng Anggita?" tanya Bima pada gadis di sampingnya yang masih saja suka melihat jendela samping kirinya ketibang memulai percakapan. "Aku lembur." Clarisa menjawab asal. Bima menoleh. "Aku kira kamu gak lembur, karena saat pulang aku sudah melihat ruangan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD