Sandara di sisi lain mematung di tempat duduknya. Dia sama sekali tidak bisa menggerakkan jemarinya setelah menyaksikan apa yang terjadi di depan matanya. Wajah Maya mendadak pucat sebelum jatuh dari kursi. Pengunjung bahkan pelayan ikutan kaget. Pelayan mendekat dan menyuruh pelayan lain menghubungi ambulance. Semua orang terlihat sibuk menolong Maya. Hanya Sandara yang masih terdiam. Sangat terlihat jelas dia syok. Bukankah hanya alergi ringan.... “M!” Panggilan kasar di belakangnya membuat tubuh Sandara mendadak tegak. Dia mengenal suara ini. Tapi karena suara itu tidak terdengar tenang dan santai seperti biasa, Sandara jadi linglung. Kenapa bisa kak Vincent ada di sini juga?! Kejadian sangat cepat berlalu. Setelah mendengar suara Vincent yang panik, pria itu melewati Sandara dan me

