“Pelakor?” ulang Bee yang memang merasa asing dengan sebutan tersebut meski perasaan kurang nyaman menjadi alarm pengingat mengenasi situasi saat ini, dia hanya bisa memindai sosok wanita asing yang sudah dikawal oleh Senja serta Jean. Ada apa dengannya sampai harus menaik-turunkan napas sebagai isyarat amarah? Apa tujuannya dirinya sebagai pelampiasan dari rasa kesal? Bee hanya mencoba menjadi realistis dengan mengatakan semuanya pada Bobby, menjadi konyol beberapa saat karena sudah menyiapkan diri untuk memulai kehidupan sebagai gadis normal yang akan melupakan kenangan semu masa lalu bersama Mahendra. Namun, nyatanya kemunculan Yeni mengubah semua tujuan yang sudah mengakar kuat dalam diri sang gadis. “Apa kamu merasa sebutan itu tak pantas?” balas Yeni yang sudah enggan mendengarkan

