CSD 32. Perang°

1368 Words

Sementara Chandni mantap dengan rencananya, ada yang masih bimbang memutuskan apa yang harus dilakukan. Devdas berada di lobi nirwana. Ia mendekati kerumunan malaikat maut yang mengantre menerima surat tugas mereka. Devdas juga menunggu surat tugas miliknya sambil mencuri dengar pembicaraan rekan- rekannya. "Para manusia ini suka sekali saling bunuh, ya?" gumam satu malaikat. "Ya, karena itu mereka dibuat mudah tumbuh, juga mudah mati. Kita hanya menjemput mereka kembali ke sini untuk disortir." "Humm, apa kau pernah mendengar ada malaikat yang gagal menjalankan tugasnya?" "Tidak pernah." "Jika seandainya gagal atau menyalahi aturan?" Dua malaikat itu saling pandang, juga beberapa malaikat lainnya, seakan menuntut jawaban dari rekan mereka. Akhirnya satu orang itu bicara. "Menurut a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD