"Bunda cepat!" "Tunggu sebentar, Ata." "Bunda lama." Permata tidak sabar menunggu sang ibu yang sedang bersiap. "Ini mau pada ke mana sih? Pagi-pagi udah rame aja," komentar Fani, menghampiri sang cucu yang sedang berdiri di depan pintu kamar. "Ata sama bunda mau jalan-jalan, Nek. Nenek mau ikut?" "Enggak, Sayang. Nenek mau nemenin kakek. Kakek lagi pusing katanya." "Kakek pusing?" "Iya, Sayang." "Ata mau lihat kakek!" Permata berlari menuju kamar sang kakek diikuti oleh neneknya. Tak lama kemudian, Binar keluar kamar. "Ayo, Sayang! Eh? Ke mana dia? Kok gak ada?" Mengedarkan pandangan ke sekitar untuk mencari. "Ata!" panggilnya kemudian sambil beranjak. "Bi, lihat Permata?" "Tadi—" "Bunda!" Belum selesai asisten rumah tangga itu menjawab, suara Permata terdengar. "Ata dari ma

