saking khawatir nya aku sampe lupa kalau jilbabku belum terpasang, kami pun di antar mang Asep suami nya bi Imah ke RS untuk melihat keadaan ayah dan ibu dalam hati ku aku terus berdoa semoga semua nya.
sesampainya kami di RS aku segera berlari menanyakan suster yang bertugas
"permisi sus saya mau tanya Pasien atas nama bapak Doni dan istri ruang mana sus?" Laura
"masih di ruangan operasi mbak dari ini lurus belok kanan" jawab suster
"terimakasih sus" ucap Laura
setelah sampai di ruangan operasi aku melihat ada banyak orang yang tidak aku kenali aku bingung mereka ini siapa kalau mereka keluarga ayah pasti aku mengenal nya tapi kalau mereka keluarga ibu itu tidak mungkin Sola nya ibu kan anak tunggal dan yatim piatu GK ada kerabat satu pun yang tersisa dari keluarga ibu.
"bi mereka siapa? " tnyak Laura pada bi Imah
" bibi juga Gak tau neng soal nya baru liat hari ini" jawab bi Imah
sibuk dengan pikirannya tiba-tiba pintu ruangan operasi itu terbuka Laura berjalan tanpa mempedulikan orang-orang yang di sana .
" dokter gimana keadaan ibu sama ayah saya" tanya Laura
"Anda yang bernama Laura? " tanya dokter
" iya dok saya Laura" jawab ku cepat
" Anda dan bi Imah di panggil oleh mereka" kata dokter
saat aku dan bi Imah masuk aku melihat kondisi yang ayah sama ibu aku sangat tragis aku berdoa dalam hati semoga semua nya baik-baik saja aku juga sudah melihat disana sudah ada Om Bayu pengacara dan sekaligus tangan kanan ayah
" assalamualaikum" ucap ku
menjawab salam Ku Alhamdulillah ibu sama ayah sudah bisa di ajak komunikasi