Jemmie membawa Pria itu ke ruang tengah lantai bawah, ia membiarkan darah bercucuran di sepanjang jalannya. Pria yang tidak ingin Jemmie tahu namanya itu merintih saat tubuhnya menghantam sofa, membuat lukanya semakin terasa sakit. Apalagi peluru masih menempel di kakinya. Suara hantaman keras membangunkan seluruh orang di lantai bawah. Mereka terkejut melihat bosnya sedang diikat oleh orang asing. “SIAPA KAMU!” teriak salah seorang dari mereka. “Ed, atasi mereka.” Ed, yang tak lain adalah temannya Jemmie gelagapan melihat orang-orang berbadan besar siap bertempur dengannya. “T-tunggu, k-kenapa tidak bersama saja?” “Aku urus dia. Ayolah, demi keselamatan kita.” Akhirnya Ed pasrah, ia melangkahkan kakinya berat menuju orang-orang yang berbaris dan berkacak pinggang menatapnya. Sebag

