Mereka menyebut tempat ini sebagai markas. Tapi bagi Zin, tempat ini tak lebih dari sekedar sebuah persinggahan kotor. Mereka bahkan tidak mengeluarkan sepeser pun uang untuk bisa mendapatkan tempat ini. Karena itulah Zin sebenarnya tidak begitu peduli. Tapi sayang sekali, tidak banyak orang memiliki pemikiran se santai dirinya. Para preman-preman amatir itu sangat bodoh. Mereka menandai tempat sembarangan dan marah ketika ada yang menginginkan tempat mereka. Hal yang sama terjadi hanya kurang dari satu bulan yang lalu. Dua kelompok preman tak bernama saling bertengkar. Memperebutkan tempat kumuh ini bahkan sampai saling beradu pukul. Adalah hal yang wajar bagi seorang berandal untuk saling berkelahi. Entah mereka memperebutkan hal yang pantas atau tidak, berkelahi adalah hiburan tersendi

