“Katakan dengan jelas kenapa kamu mau membantuku! Aku nggak terima bantuan dari sembarang orang.” Jiao Yangzhi memantikkan api pada cerutu di tangan kanannya. Satu isapan setelahnya diiringi embusan asap dari bibir berhias lipstik merah sang wanita. Ia mendongak, menatap asap putih yang perlahan lenyap berbaur dengan udara dingin ruangan ini. Kemudian dengan senyuman ia menjawab pertanyaan yang semula tertuju padanya. “Kenapa? Karena kamu menguntungkanku. Aku bukan satu-satunya orang yang akan diuntungkan kalau Carlos mati. Bisa dibilang, kami ini saingan bisnis. “ Jawaban yang wanita itu berikan membuat Zin kembali menautkan alisnya. Sebuah dugaan muncul di benaknya yang langsung ia ucap secara nyata. “Kamu juga punya bisnis gelap?” Diluar dugaan, Jiao Yangzhi dibuat terkekeh kecil

