Jasmine menjalani hari-harinya seperti biasa hanya saja dia lebih menenggelamkan dirinya dalam belajar dan bekerja. Jasmine tidak memberikan jedah sedikitpun bagi dirinya untuk beristirahat.
Di saat melakukan treadmill pun Jasmine tetap memegang buku atau melihat video yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Dia tidak membiarkan otaknya sedikit pun beristirahat kecuali saat malam tiba.
Saat dia ingin memejamkan mata, bayangan yang ingin dia lupakan kembali muncul, menari-nari dalam pelupuk matanya, menggoda perasaan hati melihat foto Conrad dan menangis.
Beberapa kali jari jemarinya hendak menghapus foto-foto itu, tetapi dia tidak sanggup. Jasmine merasa bibirnya yang pernah disentuh bibir Conrad, rasa kelembutan dan kehangatan itu masih terekam jelas dalam benaknya.
"Jasmine, kau
