25. Tak Ada Jalan Keluar

1622 Words

Ryuu tetap diam di ambang pintu, memperhatikan pemandangan di hadapannya dengan perasaan yang sulit diungkapkan. Ayaka masih menempel manja pada Elle, sementara Akio berdiri di samping mereka dengan ekspresi yang lebih terkendali, meskipun Ryuu bisa melihat kilatan kehangatan di matanya. Elle tertawa kecil, mengusap lembut kepala Ayaka. "Kalian datang ke sini sendirian?" Ayaka mengangguk bersemangat. "Iya! Kita naik mobil dengan Renjin!" Ryuu mendengus pelan dan menggerutu dalam hati ketika mendengar nama Renjin. Seharusnya orang itu mengawasi kedua anak kembarnya, bukan malah melepas mereka untuk mengganggunya. Akio yang sejak tadi diam akhirnya ikut angkat bicara. "Ini salah Ayaka. Dia menangis seharian dan bilang kangen dengan Elle, makanya Renjin mengantarkan kita ke sini."

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD