Aku Hujan Dan Kenangan

1473 Words
Rembulan, seperti apakah warna cinta itu? Merah muda kah?Bak rekahannya? Atau,ungu bak serpihannya? Lalu, apa kabar cinta? 20 Juli 2020...     Juli adalah bulan berwarna magenta, merah untuk kebahagiaan yang merekah, mungkin seperti rekahan cinta.Lalu, ungu untuk warna serpihan cinta itu sendiri.Maka, payung, tak wajib di buka untuk jarum-jarum bening yang memanah bumi.Malam itu hujan. Ah, hujan.     Orang bilang, hujan adalah salah satu musim yang suka mengingatkan kita pada sebuah memori kecil bernama kenangan.Entah bersama kekasih, keluarga ataupun teman.Yang jelas hujan adalah alat pemutar memori masa lalu.kawan karibku pernah mengatakan kalo hujan itu 90% kenangan lalu 10% nya air. Tapi menurutku hujan itu sebuah rezeki. Rezeki yang diberikan oleh-Nya untuk para ciptaannya di jagat ini. Tanpa hujan semua akan binasa. Itu opiniku, mungkin opinimu berbeda?     Dan hujan telah menjadi alibi Seorang laki laki yang duduk tersandar di kursi kedai kopi, matanya menatap tetes demi tetes air langit yang mengetuk kaca dari balik jendela kedai, tangannya yang berkulit sawo, mendekap gitar coklat sembari jari jemarinya memetik senar gitar membuah nada nan cantik. Aroma bau kopi murni yang menggugah gairahnya sigap untuk dinikmati. Juga alunan musik selow tahun 90-an yang menjadi ciri khas akan kedai kopi itu. Sekaligus ikutmenggema di gendang telingannya. Menerobos masuk ke jiwanya. Seakan akan ia merasa berada di tahun 90-an.Seketika hujan mampir pada memori ingatannya. Memutar memori itu. Mengingatkannya pada sebuah kenangan bersama sang kekasih, dulu, waktu rintik hujan mulai mereda, waktu mereka sedang duduk berdua di bawah pohon mangga yang cukup rindang, di sepoi angin, menyibak rambut sang kekasihnya. Mata mereka saling menatap. Hati mereka saling terkoneksi satu sama lain. Jagat waktu itu terasa begitu indah. Sang gadis tersipu malu, lalu tersenyum manis. Sang pria bernyanyi sembari memainkan gitarnya membuah nada beraturan. irama yang enak. sembari mulutnya melantunkan sebaris bait lagu cantik.     ada hati yang termanis dan penuh cinta.. tentu saja kan ku jaga seisi jiwa.. tiada lagi tiada lagi yang ganggu kita.. ini kesungguhan sungguh aku sayang kamu..     Sang gadis makin tersenyum manis. Sang pria juga ikut tersenyum.Lalu, mereka saling memeluk sembari membisikan kalimat cinta."aku sayang kamu,al".ucap sang gadis. lelu tersenyum manis. "aku juga sayang kamu, hanna". Ucap sang pria.  mereka saling menatap. Beradu pandangan. Dan bibir sang pria mulai melesat ke arah kening sang gadis. cup. Sang pria mengecup keningnya. Sembari berbisik "I love you".      Begitulah kenangan manis, yang hujan putar pada memori ingatannya. Setelah ingatannya mulai membaik seperti sedia kala. Lelaki itu tersenyum. Bukan karna hujan malam itu. Tapi. Ia tersenyum karna sebuah bayangan kenangan yang begitu romantis waktu itu. Dua, tiga, empat detik berlalu. Hujan lagi-lagi memutar memori ingatan masa lalunya yang begitu pedih. Begitu gelap, sebuah kenangan ketika dirinya memergoki sang kekasihnya berpelukan dengan seseorang pria yang tak ia kenal sama sekali di kedai yang sekarang ia singgahi. Hatinya hancur, bak bongkahan kaca yang jatuh mengenai lantai. Lalu pecahmenjelma menjadi serpihan serpihan kaca. Hatinya terasa sakit bak, teriris sebilu pisau yang bagitu tajam.Sang pria lalu pergi, menghilang, membawa luka yang tak bisa di gambarkan.Ia berjanji akan menjauh dari sang gadis, yang sudah rela membangun istana cinta yang elok bersamanya, lalu dengan mudahnya ia hancurkan, dengan membohongi perasaan tulus si pria. Sang pria pun berjanji dalam hatinya akan melupakan sang gadis untuk selama lamanya. Sedatik kemudian lelaki itu tersadar dari lamunannya.Cih!     Sejurus kemudian.Lelaki itu meletakan gitarnya, di sebelah bangkunya, lalu mulai menikmati kopi yang sendari tadi sudah di sajikan di atas mejanya.ia memilih berselancar di dunia maya dengan ponselnya, dari pada harus bercengkrama dengan kenangan yang semakin menyiksanya.     Waktu terus saja berjalan. Dan suasana kedai itu makin ramai oleh gerombolan anak anak muda seumurannya. Dan kopi yang sendari tadi di sajikan di mejanya sudah mulai surut, karnanya.Sejam kemudian seorang lelaki kumal dengan badan yang lumayan gemuk, brewok yang tidak terlalu lebat menutupi dagunya, rambut yang ikal hitam lebat dengan jaket kulit denim yang membalut tubuhnya. Datang mendekatinya.Tanganya yang besar menepuk pundak sang lelaki itu. Membuyarkan fantasinya berselancar di dunia maya. "hey, bung sendiri aja ni?, yang lain mana?" Tanya lelaki kumal, memecah suasana, lalu duduk di depan lelaki itu. "biasalah, sibuk ama pasangannya masing masing kali bang" jawabnya di iringi senyum simpul yang melihatkan giginya. Lalu kembali berselancar di dunia maya. "tumben nih, lu sendirian, mana si hanna?" Tanya si lelaki brewok tadi ."hilang bang". "hilang? Maksudnya?" pandangannya menaruh curiga pada sang lelaki. "kalian putus?" lanjutnya. "ya begitulah, keputusan yang ku pinta, bang"ucapnya dengan nada datar.     "aih, kau ni, ngapain putus, padahal dia kan cantik, bahenol lagi, susah nyari perempuan kaya gitu bung" celotehnya. "emang cinta harus melihat fisik seseorang, bang?" ucapnya, lalu, meletakan ponselnya, menatap tajam ke arah lelaki brewok itu. "cinta itu dilihat dari sikap seseorang, bukan dari fisik, Cuma kebanyakan orang di Negara kita ini mencari cinta, hanya karna fisik seseorang" balasnya santai, lalu melambaikan tangan, isyarat memanggil sang pelayan. Seorang perempuan tinggi dengan rambut yang di ikat ke belakang menghampirinya."kopi hitam satu, mbak" ucapnya . sang perempuan menulis pesanannya di buku kecil yang di pegangnya lalu menunduk mohon diri, pergi meninggalkan dua insan yang sedang asik mengobrol.     "Tapi beda denganku bang, aku memilih melihat rasa tulusnya kala menjaga sebuah hubungan cinta ini, gak peduli dia cantik, bahenol atau followers banyak, atau apalah bang yang membuatnya terlihat familiar" ucapnya mantap."lagian banyak perempuan sekarang yang sikapnya baik, terkesan ramah katanya mampu menjaga cinta,eh, buktinya dia tetep aja menghancurkannya, membuat kita sakit hati. Bukan kah bang udi tahu akan hal itu?"lanjutnya. seorang perempuan datang menghampiri mereka yang sedang asik bercakap, lalu menaruh kopi pesenan si lelaki brewok itu di meja, kemudian seperti biasa perempuan itu mohon diri, pergi meninggalkan mereka.     Bang udi menganguk, seraya tersenyum simpul, kagum mendengar balasan temannya."jadi.., apa alasan mu putus dengan hanna?" Tanyanya, lalu tangannya mulai meraih cangkir putih berisi kopi, bersiap memperawani secangkir kopi yang barusan di sajikan oleh sang pelayan tadi."dulu dia pernah bilang akan setia menjaga hubungan ini, dia bilang akan selalu menjaga istana cinta yang kami bangun, tapi semuanya hanya abal abalan bang, Cuma omong kosong yang dia berikan, eh, kemaren aku melihatnya sedang pelukan sama laki laki lain di kedai ini." ucapnya.uhuk..lelaki brewok itu terbatuk, lalu berdehem sembari meletakan secangkir kopi yang di nikmatinya."kau serius? Atau salah liat mungkin?" ucapnya "apakah aku pernah berbohong karna perasaanku sendiri?Untuk apa juga aku membohongi orang yang sudah ku anggap sebagai kakaku sendiri?" kata si lelaki itu lalu tersenyum."ya sudahlah, abang pikir dia perempuan yang baik, eh, ternyata seperti itu, berani menyakiti hati adek abang," lbang udi tersenyum."ya sudah, sabar aja, mungkin tuhan akan mempertemukanmu dengan perempuan yang lebih baik darinya, yang mungkin itu cocok buat kamu" lanjutnya."makasih bang".jawabnya, lelaki itu ikut tersenyum.     Sejurus kemudian seorang lelaki barista kedai kopi itu datang menghampiri mereka. "widih, lagi ngobrol apa ni?" Tanya afif, salah satu teman mereka yang bekerja sebagai barista di kedai itu."biasalah, bro masalah anak muda" kata bang udi lalu tertawa. "sedang patah hati kau? Atau sedang kasmaran?" kata afif sambil menatap lelaki muda itu, lalu ikut duduk bersama mereka."sedang patah hati dia,fif"celetuk bang udi."putus ama si hanna itu? Perempuan yang cantik nan bahenol itu, bang?" afif terkekah. "kok bisa?" lanjut afif memasang muka heran. "begitulah fif, namanya aja percintaan anak muda" jawab bang udi lalu terkekehh. Tiba tiba layar ponsel lelaki muda itu bergetar lalu menyala, dilihatnya layar ponsel itu. Tertera namahanna dibarengi pesan singkat.Al, aku minta maaf, itu gak seperti yang kamu pikirkan. Begitulah pesan singkat yang hanna kirim lewat whatsup. Puluhan pesan yang hanna kirim isinya sama semua hanya permintaan maaf darinya. Lelaki muda itu paham akan perasaannya kepada dirinya. Penysalan begitulah perasaan yang hanna rasakan. Mau bagaimana lagi hati terlanjur sakit, toh, rasanya kepada hanna juga sudah mulai hilang. Penyesalan datang di akhir bukan di awalbegitulah kalimat yang ingin ia ketikan pada puluhan pesab yang hanna kirim kepadanya.                                                                                     #################     Waktu terus saja berjalan tanpa hentinya, lelaki muda yang sendari tadi terbenam pada ponselnya. Afif sang barista yang sedang asik mengobrol dengan Bang udi, sesekali menanyakan sesuatu kedapa lelaki muda itu. Tapi hanya jawaban  singkat yang keluar dari mulutnya  "hmm..", "ya, begitulah". Mereka tak marah. Paham akan apa yang sedang di rasakannya. Suasana kedai itu makin lama makin ramai, alunan music 90-an ikut menemani para penikmat kopi. juga alunan nada hujan yang menggema di luar kedai. mengetuk kaca kaca kedai itu. tak ubahnya dari posisinya sendari tadi. "ouh, ya, al jadi gimana pesenan buku ku yang kemarin itu?" Tanya afif memecah suasana."aduh.., ya ampun, aku lupa fif" kata laki laki muda itu sembari menepuk jidatnya."esok lah aku cari fif"lanjut laki laki muda itu. "okay, bro santai aja.." ucap afif, lalu tersenyum."efek patah hati jadi lupa pesenan temannya" ledek Bang udi, lalu tertawa."akibat jomblo ber bulan bulan jadi manja, gak mau nyari buku sendiri" ledeknya tak mau kalah. Mereka pun tertawa, memecah suasana hujan di luar.Kedai "Tempat bercakap". ************************************************ sore itu kala semburat merah jingga nan elok kala gumpalan kapas gelap bersanding bersama cakrawala tetes kehidupan jatuh serentak membombardir ribuan kilometer lahan lalu.. impresu menguap di atas tanah larut bersama wewangian hujan dibawah rintik-rintik nikmat-Nya tersemat manis indahnya janji masa depan penuai kebahagian semu berselimut basah namun.. kini harus beradu dengan nestapa menatap seruan hina yang menyanyat jiwa menusuk hingga rindu menyeruak keluar dengan satu tarikan napas gusar lelu gerimis berkisar seluas senja menggerimisi kenangan yang begitu nestapa mungkin,aku di takdirkan untuk berubah selamanya

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD