"Woi, Bim! Gua minta minuman kaleng lu di kulkas, ya?" "Iya." "Gara, lu mau nggak?" Rama berteriak dari arah dapur. "Satu!" Bima mendengus mendengar pembicaraan mereka. Mengajak mereka ke rumahnya memang bisa dikatakan sebagai sebuah kesialan, karena sudah pasti Rama akan selalu mengecek dapurnya dan mengambil banyak makanan. Tamu tidak tahu diri itu adalah sahabat Bima sendiri, orang yang selalu mengejek dirinya dan menistakan Bima setiap saat. Bima menoleh menatap Gara yang tengah bermain ponsel. Pria itu tengah bermain games dengan ruang chat milik Mila berada di sana. Bisa dikatakan Gara bermain games sembari membalas pesan dari Mila. Bima yang melihat itu mendengus geli, dia baru tahu ternyata Gara bisa sebucin dan segila itu. "Bucin banget lu," cibir Bima. Gara menoleh. "Iri?

