Abi menuruni tangga dengan santai, lengan laki-laki itu dia gulung hingga ke siku. Abi berjalan mendekati sang istri dengan langkah santai, Alleta belum juga menyadari keberadaan sang suami. Gadis itu lebih fokus pada masakannya membuat Abi terkekeh samar melihatnya. Laki-laki itu menarik salah satu kursi. Dia menopang dagunya menatap punggung Alleta dengan lekat. Sedikit pun atensi Abi tidak beralih dari punggung sang istri. Senyuman tipis terbit di wajah Abi, setiap pergerakan Alleta tidak ada yang dia lewati. Sialnya, Abi dibuat kagum oleh kelincahan istrinya. "Fokus banget, Ta," celetuk Abi. Alleta yang mendengar suara Abi sontak saja menoleh sekilas ke belakang. Dia mengangguk pelan, tangan Alleta bergerak mengambil garam dan penyedap lainnya. "Iya, biar cepet bisa makan. Kenapa,

