INTERVIEW

1036 Words
Hari yang ditunggu-tunggu tiba, Queena menyiapkan peralatan tulis menulis, laptop, tidak lupa membawa Chef Uniform. Setelah mandi Queena memakai baju putih lengan panjang dan celana denim hitam. Rambut diikat ekor kuda. "Dek...sudah siap belom?"Siap dong kak!" Orang sering mengira mereka sepasang kekasih, karena jaraknya deket, di jalan kakak adek ini selalu mesra."Hey..tunggu!"kenapa gak pakai mobil?"macet mi!"setelah mencium tangan maminya dan papinya mereka langsung ke garasi. Manasin motor yang sudah lama tidak di pakai. Maminya tidak suka kakak beradek itu naik motor. Mereka suka ngebut di jalan."Pelan-pelan, jangan ngebut!"oke mi!" "Dek turun dimana?"sini aja kak!"nanti adek main ke rumah teman dulu, nunggu kakak selesai interview, nanti mami curiga kalau adek pulang duluan!"oke kak kabari ya!" muach..by!" Teman-temanya pada ngiri, dikiranya Queena pacarnya."Gila bro, pacar lo cantik tapi tongkronganya itu loh!"lo yang gila, itu tadi kakak gue," oneng!"hah..masa sih!"mukanye borosan elo!"sial lo!" "Selamat pagi!" "Selamat pagi!" Jawab karyawan serempak, ketika sang CEO memberikan brifing pagi. Walaupun mereka kadang down, mereka menanggap kalau brifing, akan mengorek kesalahan karyawanya. Akan tetapi Gibran bukan type bos yang mau menang sendiri. Mereka menjalin hubungan dengan karyawanya secara kekeluargaan. Sang CEO membuka briefing dengan menyiapkan skedule dan akan ada penambahan divisi baru. "Hari ini kita akan menambah formasi khususnya di pastry!" Kalian siapkan bahan-bahan untuk test para kandidat!"baik pak!" Setelah memberikan briefing pagi. Gibran memeriksa semua CV yang masuk. Sekretarisnya yang dari dulu menyukainya, memberikan file-file yang akan ditanda tangani. "Berapa orang yang akan interview dan test food hari ini ?" sebentar pak saya tanya ke pak Rendra?"Pak Rendra di Hotel Gibran memegang jabatan Eksekutif Chef. Orangnya pendiam dan gak kaleng-kaleng jebolan Sekolah Ternama di Perancis.Wajahnya tampan, cool dan terkesan angkuh. Semua anak buahnya hormat dan segan sama Rendra. Selain pintar dan cerdas Rendra mempunyai pengalaman dan jam terbang tinggi. karena pernah bekerja di beberapa negara besar di dunia. "Selamat pagi pak!" "Selamat pagi pak Rendra!" hari ini tolong bantu saya!"bapak arahkan untuk tes food!"baik pak!" "Oke pak silahkan melanjutkan pekerjaan!"Siap pak!" Queena sudah sampai di Hotel berbintang yang ada di daerah segitiga emas di metropolitan. Setelah mengikuti protokol Queena di suruh menunggu. Queena mendapat antrian interview nomor 4. Queena deg-degan, yang mengikuti tes kebanyakan pria. Sepertinya jam terbang mereka tinggi semua. Sedangkan dia sendiri yang wanita. "Semangat Queena...semangat!" hati kecilnya berteriak mensuport nya. 3 orang sudah selesai interview, giliran nama Queena di panggil. Queena masuk ruangan yang tertata apik. Di dinding ruangan banyak terpajang piagam penghargaan dari dalam dan luar negeri. Hotel berbintang dan berkelas yang ia lamar ternyata prestasinya sudah banyak. "Silahkan duduk!" Queena pun duduk di kursi yang sudah di sediakan. Gibran menatap wanita di depan matanya. Queena juga sedang mengingat-ngingat pria yang ada didepan matanya. Begitu juga Gibran, baru ingat gadis yang ada di depan matanya adalah wanita cuek yang bertemu di pesawat, duduk di sebelahnya, ketiduran dan bahkan menginjak kakinya. Gibran membaca CV Queena dengan seksama. Motivasi , visi, misi dan lain sebagainya. Pertanyaan terakhir membuat Queena perang batin. Pekerjaan orang tua dan tempat tinggal nya."Oh itu saya hanya numpang alamat sama sepupu saya. "Queena terpaksa berbohong, demi identitas aslinya. Pondok Indah perumahan elit diJakarta. Ia mengaku sekoalah keluar negeri, biaya di bantu keluarga sepupunya. "Oke silahkan!" Tes food di Khicend dengan pak Rendra,"baik pak!"Queena diantar oleh sekertaris pak Gibran, dari pandangan mata, Novi sekretaris yang sok dan tidak mau tersaingi, iri meliaht Queena. Sudah banyak yang mental keluar karena ghibahanya. Pak Rendra menjabat tangan Queena, dan memperkenalkan dirinya."oke chef," silahkan action!"Queena memasang apround, ia harus membuat 3 macam pastry. Waktu yang di berikan 1 jam. Rendra tidak memyangka, cara kerja Queena cepat dan rapi. Hasilnya selesai tepat waktu. Setelah selesai Queena di suruh menunggu dulu. "Gimana pak Rendra dari semua kandidat dia wanita sendiri!"sepertinya skill nya sama dengan laki-laki.Dan lebih teliti, Rendra menunjukan hasil tes teory dan praktek."Kita menilai dari hasil tes, teori dan praktek pak!"Gibran melihat nilai Queena paling tinggi. "Oke pak, saya akan umumkan hasilnya secara terbuka, supaya mereka puas!"Gibran keruang tunggu kandidat dan mengumumkan hasilnya."Kami sudah interview dan seoson ke dua tes teory dan praktek untuk job Chef De Pastry. Nilai tertinggi di raih...!" Gibran sengaja membuat para kandidat dengan menunda menyebutkan peraih nilai terbaik dan pasti akan diterima bekerja. Semua kandidat tegang, untuk seleksi CV saja yang masuk 102 kandidat. Queena di Australia juga pernah kuliah sambil kerja. untuk pengalaman sudah ada pastinya. Akan tetapi saat diumumkan hasilnya, ia panas dingin. "Ms Queena Mahaputri,"selamat anda lulus seleksi sebagai Chef De Pastry!"mulai besok anda bisa mulai bekerja. Silahkan ke ruangan HRD untuk tanda tangan kontrak!"baik pak!" Queena tak kuasa menahan haru, kandidat-kandidat yang lainya menyalami nya dan memberi ucapan selamat. Di ruangan itu ada 4 orang sedang diskusi termasuk pria yang bermata tajam. "Silahkan duduk dulu Chef Queena!" Queena menandatangi kontrak dan SOP yang harus di patuhi selama kontrak. Setelah selesai tanda tangan saatnya pulang. Ketika membuka ponselnya panggilan dari adeknya dari jam 16.00, sedangkan sekarang sudah pukul 20.00 wib. Cukup lama, akan tetapi hasilnya memuaskan. "Chef Queena pulang naik apa?"naik motor pak!"pak Rendra kaget, motor nya bukan motor cewek, motor gede."oh kirain gak bawa motor bisa bareng saya." Tanpa ia sadari ada sepasang mata yang memperhatikan wanita tomboi itu sedang siap-siap mengendarai motor gedenya. Setelah pamit dengan pak Rendra, Queena meluncur ke jalanan. "Ih kak lama banget sih,"masa seharian tesnya!" ya begitulah butuh perjuangan, kalau mau jadi orang sukses!"Kali ini Queena pindah ke belakang, kalau tahu ia naik motor pasti maminya marah. "Queena ingin ngeprang maminya, sampai rumah ia pura-pura pasang muka cemberut."Kok baru pulang sayang?"iya mi!"sudah gak usah sedih gitu" kalau gak lulus seleksi!"mi boleh gak seandainya aku lulus, kerja pakai motor?"please mi boleh ya?"oke, kalau lulus kan?"horeeee..aku lulus mi!"Maminya tertipu dengan taktik putrinya. "Haduh mami gagal fokus!" "ucapan tidak bisa di cabut mi!"sang adek hanya bisa ngakak!"mami kena prang kakak!"tapi jangan ngebut ya!"oke kita rayakan kelulusan kakak!"mereka makan bersama di rumah. Keluarga harmonis, walaupun kaya raya akan tetapi pola hidupnya sederhana."Selamat ya anak papi!"makasih pi!" Malam pun semakin larut, Queena harus tidur, karena besok mulai kerja sif pagi. Queena pun tidur, supaya besok kerja fresh. Di ruang kerjanya seorang CEO masih sibuk memeriksa laporan keuangan. Ia sedang berpikir dan cari cara bagaimana bisa menghindar dari Caroline. Sampai hari ini pun ia sengaja menyibukan diri, pulang malam supaya bisa menghindar dari Caroline.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD