Lagi-lagi tidak akan memikirkan dimana seharusnya aku pulang dan mengistirahatkan tubuh. Tentu saja Kamelia adalah jawabannya. Gadis itu yang akan menjadi ibu dari anak-anakku. Tak bisa terlukiskan apa yang menjadi bahagiaku saat ini. Ternyata benar, jiwa yang senang akan menghadirkan hari yang apik, memancarkan kesemua orang dan membuatku semakin bersemangat dalam bekerja. "Mr. nyonya.." tunjuk dayang-dayang itu kearah rumah. "Ada apa dengan Kamelia?" Kakiku baru saja menginjak pelataran rumah, namun dayang-dayang sudah memberikan kabar yang sepertinya buruk "Merasakan mual sehari penuh." mataku melotot menatap dayang-dayang itu, lalu berlari untuk menghampiri Kamelia. Astaga, gadis kecilku yang harus menderita demi anakku. Menyusuri anak tangga, aku mengumpat mengapa disaat situ