Selepas dari rumah itu, tanpa pikir panjang aku langsung melakukan mobil ku untuk menuju ke sekolah X, dimana tempat Kamelia dulu mengenyam pendidikan. Saat ini aku sudah berada di pintu gerbang sekolah itu, ada satpam yang menjaga. Pria paruh baya itu mendorong pintu gerbang dan berjalan menemui ku.
"Maaf ada keperluan apa ke sekolah ini?" Pria itu seolah menghadang rencana yang telah ku susun. Tapi percayalah, dengan kekuasaan yang ku punya tak satu orangpun dapat menghalangi.
Apalagi sekolah swasta ini adalah bangunan milik teman Papa tentu saja, dengan meminta bantuan beliau aku tak perlu repot-repot menjelaskan apa maksud dan tujuanku.
"Aku hanya ingin bertemu dengan salah satu murid di sini."
"Boleh saya mengetahui identitas anda?" aku tersenyum miring, pria ini sepertinya ta
