151. Kekhawatiran Seorang Mama

1206 Words

Cuuuur Terdengar suara air yang dituangkan dalam gelas. Meisya turun dari tangga untuk melihat apa yang terjadi di lantai satu. “Sandra? Kamu sudah bangun, Sayang?” sapa Meisya pada gadis cilik yang sudah berada di dapur tersebut. “Tante Meisya, aku minta maaf pergi ke dapur dan mengambil minum tanpa izin.” Tangan gadis kecil itu gemetar lalu mengembalikan air mineral yang ia ambil dalam gelas dan ia simpan ke atas meja. Meisya tersenyum tipis lalu menghampiri anak itu. Mengapa gadis kecil ini berbeda sekali dengan Alya? Sandra sangat sadar diri dan penuh sopan santun. Selama ini, Alya tak pernah bersama dengan Sandra, apa neneknya yang mengajari semuanya? Meisya membatin memikirkan perilaku bocah perempuan tersebut. “Tidak apa-apa, minumlah!” Meisya mengambil gelas milik Alya yang tel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD