Rasa Sakit yang Sena Rasakan

1098 Words

Di kantor, Sena terlihat kurang bersemangat ketika menyantap hidangan makan siang yang tersaji di depannya. Sayur berkuah yang tadi ia minta, nyatanya tidak membuat nafsu makannya meningkat. Rasa pusing dan sakit di kepala menjadi selera itu enggan menaik. "Sudah, Bayu. Aku tidak sanggup memakan semuanya." Sena meletakkan sendok di atas piring. Lalu, duduk mundur, dan menyandarkan kepalanya di sofa. Tak lama Rara muncul dan memberi tahu jika dokter pribadi Sena sudah datang. "Suruh masuk, Ra!" pinta Bayu. Sekretaris itu mengangguk dan kembali pergi. Ia mempersilakan sang dokter untuk masuk. "Selamat siang, Tuan Sena!" sapa seorang lelaki dengan pakaian kemeja serta tas kerjanya di tangan. "Siang, Dok." "Ada keluhan apa nih! Tumben sekali saya diminta untuk datang ke kantor?"

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD