Pertemuan Pertama Malika

1068 Words

Ruangan kamar apartemen itu sudah terlihat terang dengan cahaya matahari yang mengintip dari kisi-kisi gorden jendela kamar. Sang empunya masih pulas tertidur, padahal kekasih hati sudah bersiap untuk pergi ke kantor. Sena yang sudah rapi dengan penampilannya, mendekat untuk mengecup sang kekasih yang masih terlelap. Wanita itu ternyata merasakan sentuhan bibir Sena di pipinya. "Hem, sudah bangun?" tanya Bianca masih sulit membuka mata. "Ya. Aku harus pergi ke kantor sekarang." "Maaf, aku enggak antar. Badanku sepertinya remuk. Semalam kamu terlalu luar biasa," ucap Bianca tersenyum. "Aku tidak mau kamu kecewa, Bi." Lagi, Sena melabuhkan kecupan di pipi yang lain. "Ehm, sudah stop!" "Kenapa?" tanya Sena heran. "Aku baru bangun, Sayang. Aku pasti bau." "Haha, kamu memang ba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD