The Meeting

1265 Words

Matahari menerobos masuk melalui jendela yang dibiarkan terbuka sejak semalam. Sarah menggeliat di kasurnya, bermandi cahaya emas memesona. Rambutnya tergerai, nampak seksi meski awut-awutan. Dengan wajah yang mencerminkan kepolosan, ingatannya memahat jelas apa yang terjadi tepat di tengah malam. Setelah telepon-telepon yang tak diinginkannya itu, entah siapa yang memulai duluan, ia telah hanyut dalam dekapan Robby. Namun itu hanya sementara. Lelaki itu memilih meninggalkan kamar setelah mengucapkan beberapa patah kata yang disetujuinya, walau dalam hati ia seribu persen menolaknya. * "Sebaiknya, maaf, mungkin kita tidak seharusnya terlalu dekat," bisik lelaki itu di telinganya, setelah mereka berpelukan cukup lama. "Yeah, benar." Tanggapan itu meluncur begitu saja dari bibir Sarah.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD