Bab 25

1133 Words

"Jangan lupa pesanku tadi!" Nico mengingatkan Lili sebelum dirinya masuk kedalam mobil. "Setelah jam makan siang kamu akan dijemput oleh supir dan langsung berangkat ke Bandara. Aku tunggu disana." "Baik." Nico mengernyitkan dahi saat Lili tidak membantah ucapannya seperti biasa. "Kamu setuju?" "Memangnya saya punya pilihan untuk menyuarakan keinginan saya?" tanya Lili tanpa basa-basi. "Tentu saja tidak," jawab Nico sembari menyeringai. Manalah mungkin dirinya memberikan pilihan begitu bebas pada Lili sedangkan melihat wajah sebal Lili sudah menjadi suatu hiburan tersendiri untuk Nico. "Aku pergi dulu." Tanpa diduga oleh Lili, tiba-tiba Nico mendekat dan mengecup pipinya dengan mesra. Kecupan sebelum berangkat bekerja dari seseorang yang tidak pernah Lili rasakan sebelumnya. Dan ini

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD