Bab 32

1665 Words

“Astagaaa … ini masakan atau air laut?” Bang Fajar berhenti mengunyah. Aroma terkejut tak bisa disembunyikan dari wajahnya. Sementara itu, Karina yang duduk di depannya memandangnya lekat sambil senyum-senyum. Dia masih menunggu pujian yang diharapkan terlontar dari mulut Bang Fajar. “Sepertinya dia suka banget masakan aku, sayangnya besok aku gak masuk kerja karena harus nganter Mbak Aya ke rumah Ibu Mertuanya … hmmm gimana, ya? Kok aku gak rela kalau Mbak Nency yang bawain makanan buat dia. Mana sepertinya dia beli pun, bukan masak. Hish, gak fair.” “Cobain yang ini juga, Mas.” Mbak Nency memindahkan satu potong fried chicken untuk Mas Fajar. “Hmmm … oke. Thanks, ya.” Bang Fajar segera menggigit potongan ayam itu untuk menetralisir rasa asin yang membuat lidah bahkan merasa tak nya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD