Rio vs Ninja

1094 Words
Hari ini Rio telah menyelesaikan peningkatan armornya dan ternyata peningkatan itu tidak terlalu berefek besar karena hanya meningkat sekitar dua persen statistik kekuatan yang ia dapat tetapi, walaupun ia sedikit kecewa dengan hasilnya, Rio malah semakin nekat untuk tetap maju ke area gunung untuk menyelesaikan misinya. "Hah? yang benar saja? hanya dua persen untuk tiga ribu koin, jika tahu seperti ini lebih baik aku farming dulu di kuil Zodiak," ucap Rio saat memakai zirah dan menggenggam senjatanya. Bukan itu saja bahkan perubahan yang terjadi pada zirah dan dual sword yang ia pegang tidak jauh berbeda dari bentuk semula, hanya ada ukiran silver yang melapisi gagang pedang dan plat zirah, sementara yang lainnya tetap sama. "Tapi, mungkin memang aturan mainnya seperti itu, yasudah lah tidak apa-apa, yang paling penting sekarang aku harus bisa menaikkan level ku dengan cepat," ucap Rio yang saat ini telah bergegas menuju selatan. Gunung yang di jaga oleh siluman tengkorak itu kini nampak sepi setelah kemarin Rio mengalahkan para tentara dan menghancurkan tembok pertahanan lapis pertama, hingga sampailah ia di hadapan seorang panglima perang yang memakai kostum layaknya Ninja, seseorang yang pernah mengirim ia ke aula Golm. "Jadi aku akan melawan dia lagi, ya? sebenarnya aku tidak heran karena beberapa game menerapkan prinsip yang sama," ucap Rio yang kemudian melangkah semakin mendekati Ninja hitam itu. "Jika kau datang untuk menyelamatkan para tawanan maka kau keliru, bahkan lima orang laskar saja tidak dapat mengalahkan aku," ucap orang itu yang saat ini berdiri di atas batu besar di depan lapisan gerbang kedua. Jika dilihat dari level ninja itu, ia memiliki level dua puluh sekarang dan bagi Rio mungkin ia bisa menang tetapi, Rio juga memperhitungkan para pemanah yang telah bersiap dari balik benteng sehingga seharusnya pertarungan ini tidak akan dilewati dengan mudah. "Ngomong apa sih? ayo selesaikan dengan cepat, walaupun saat ini kita setara tetapi sepertinya aku akan menang," ucap Rio berlari ke arah Ninja itu. Satu hal yang tidak diketahui Rio jika Ninja itu belum pernah mengeluarkan kemampuannya sehingga kemungkinan Rio akan kesulitan menghadapinya. Serangan pembukaan di awali dengan tebasan memutar dan menimbulkan sebuah efek angin tetapi Ninja itu ternyata cukup lincah sehingga serangan yang Rio lancarkan meleset. "Apa? bagaimana bisa dia menghindar?" ucap Rio saat gagal memasukkan satu serangan skill satu. "Aku sudah bilang padamu jika kau takkan menang jika hanya seorang diri," ucap ninja itu lalu bergerak cepat ke arah Rio dan menebas Rio dengan serangan yang sangat cepat. Rio cukup sigap dengan serangan itu dan dia juga berhasil menghindarinya, lalu Rio mengayunkan satu pedangnya dari bawah ke atas sehingga mengenai bagian dagu Ninja itu, hal itu membuat Ninja terpelanting ke arah belakang. "Kena kau!" ucap Rio. "s****n, takkan kubiarkan kau menang dengan mudah, aku adalah salah satu panglima terkuat," ucap Ninja itu sembari bangkit lagi dari posisi terbaring nya. Dengan sisa HP yang masih banyak sekitar delapan puluh persen kemudian Ninja itu kembali menyerang, kali ini ia menggunakan teknik zig zag serta mengeluarkan energi listrik dari tubuhnya bahkan matanya kini seakan menyala. "Kau pikir aku tak bisa mengalahkanmu?" ucap Rio yang bersiaga menerima serangan yang di lancarkan oleh Ninja. Satu hantaman kuat memaksa Rio untuk terhempas cukup jauh dari tempat ia berada. Kini keduanya saling serang menggunakan s*****a masing-masing, Rio dengan dual sword nya sedangkan sang Ninja dengan dua kunai nya. Pertarungan itu cukup sengit sehingga menimbulkan percikan listrik dan seakan keduanya sedang melakukan gerakan yang tersusun. "Ternyata kau cukup tangguh untuk ukuran musuh berlevel dua puluh," ucap Rio yang saat ini sedang menangis setiap serangan Ninja. Rio memanfaatkan celah yang terbuka, satu serangan berhasil ia sarangkan di d**a ninja itu menimbulkan damage kritikal yang cukup kuat. Ninja itu terhempas ke langit dan momen itu dimanfaatkan oleh Rio dengan mengeluarkan skill ultimate yang ia miliki, sebuah serangan bertubi-tubi. "Pedang seribu bayangan," ucap Rio mengarahkan serangan fokus ke arah Ninja itu. Serangan bertubi-tubi seakan pedang itu kini dipegang oleh seribu orang cukup membuat Ninja itu terlihat kritis, HP nya menipis hingga sepuluh persen dan terhempas cukup jauh. "Yes, rasakan itu, skill yang sudah aku buka dan aku naikkan status nya," ucap Rio nampak bahagia. Di saat Rio ingin menuntaskan dan mengalahkan misinya tiba-tiba ribuan anak panah api mengarah kepadanya dan mengenai Rio yang tak sempat untuk menghindar, bahkan seluruh anak panah itu berhasil mengurangi HP Rio sebanyak lima puluh persen dan ia kini cukup kritis. "Apa!?" Rio terkejut saat ribuan anak panah itu mengenai dirinya. Ia tak bisa memulihkan HPnya karena efek terbakar yang terus menguras HP yang ia miliki sehingga dalam satu serangan ultimate yang di lancarkan oleh Ninja itu membuat Rio seketika mati dan mengalami kekalahan. "Apa? s**l padahal tinggal sedikit lagi aku bisa mengalahkannya, kenapa di saat-saat terakhir aku malah kalah, ya ampun," ucap Rio kesal saat kembali ke save poin. Ini adalah dilema yang sering dialami para gamers dimana ketika kita akan berhasil mengalahkan musuh ternyata malah kalah, bahkan saat satu kali lagi serangan. Rio yang nampak kesal dengan kejadian itu akhirnya mencoba untuk kedua kalinya tetapi, ia tetap kalah dan mengalami kekalahan untuk kesekian kalinya, masalahnya tetap sama yaitu serangan anak panah api yang datang di saat saat terakhir. Dari sana Rio sadar jika memang itu adalah rancangan sistem di mana ia akan mendapatkan serangan dari benteng itu ketika di akhir pertarungan sehingga Rio berinisiatif untuk menyerang benteng terlebih dahulu. "s**l kali ini aku tidak boleh gagal lagi, aku harus menerobos pertahanan si ninja itu dan berusaha mengalahkan seluruh pasukan pemanah musuh yang ada di atas benteng," ucap Rio yang saat ini telah mengulang untuk kesekian kali pertarungannya dengan si Ninja. "Jika kau datang untuk menyelamatkan para tawanan maka kau keliru, bahkan lima orang laskar saja tidak dapat mengalahkan aku," ucap ninja itu lagi yang membuat Rio hapal dengan kalimat yang diucapkannya. "Ya ya ya, aku sudah mendengar perkataan itu puluhan kali, bahkan aku sangat bosan karena masih saja berada di sini," ucap Rio mengangkat kembali kedua senjatanya. Pertarungannya berlangsung kembali tetapi, kali ini Rio menerobos pertahanan ninja itu dengan mengalihkan perhatian menggunakan skill ultimate di awal. Kini Rio telah memanjat dinding lalu menghabisi satu persatu pemanah yang ada di atasnya. "Jika ini tak berhasil juga, maka aku akan berhenti bermain game ini," ucap Rio membabi buta menyarangkan satu persatu skill yang ia miliki. "Perhatikan langkah yang kau ambil," ucap si ninja memberikan bantuan pada pemanah yang menjaga di atas dinding. Rio dengan skill ultimate sekali lagi berhasil mengalahkan seluruh pemanah yang ada di atas benteng serta berhasil menghempaskan si ninja karena terkena efek serangan yang dilakukan oleh Rio. "Bagaimana? apa kau sekarang mengakui kemampuan aku?" ucap Rio tersenyum ke arah Ninja dari atas benteng.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD