Di luar Dugaan

1148 Words
Rio dan Christina sedang menuju ke arah selatan, ternyata jalan yang mereka tempuh termasuk ke dalam sebuah misi, mereka sampai di Padang rumput yang hijau di mana jika akan melewati Padang itu maka sang penguasa Padang rumput bernama Almond sang rusa kesatria sudah siap menghantam siapa saja yang sudah berani memasuki daerah kekuasaannya. "Untuk menempuh ke selatan kita membutuhkan sebuah tunggangan untuk mempercepat, dan tunggangan seekor kelinci sudah di siapkan untukmu," ucap Angel yang kemudian mengeluarkan sebuah telur raksasa berukuran roda kereta kuda. "Eh? Apa ini telur? besar sekali," ucap Rio terkejut memperhatikan setiap detail telur itu. Bentuk telur itu sendiri seperti telur paskah berwarna warni yang memperindah si telur tersebut. Christina yang masih belum mengerti hanya bisa memperhatikan dan sesekali bertanya. "Apa telur itu bisa kita gunakan untuk mempercepat tujuan kita?" tanya Christina pada Rio. Padahal sebenarnya ia bisa saja berinteraksi dengan peri yang sebelumnya memang diberikan kepada masing-masing player, tetapi ia mengatakan jika berbicara dengan peri itu seperti sedang berbicara dengan komputer dan itu terasa kurang menarik. "Telur ini akan segera menetas dan seekor kelinci akan muncul dari telur ini," ucap Angel mengitari telur itu. Tak lama kemudian telur itu pun menetas dan dari dalam telur itu sebuah telinga muncul lalu kemudian diikuti oleh bentuk tubuhnya hingga terciptalah seekor kelinci yang seukuran kanguru. Dalam level yang lebih rendah, Mont yang memiliki bentuk layaknya kelinci itu tidaklah bersifat permanen, atau bisa dibilang itu hanyalah sebagai bentuk demo dari sebuah game dan diberikan gratis dalam jangka waktu tujuh hari. "Lihat, telurnya mulai menetas," ucap Christina terlihat antusias dengan apa yang terjadi di depan matanya. "Wah, indah sekali, pertama kalinya aku melihat telur semacam ini menetas," ucap Rio yang juga nampak antusias. Akhirnya binatang yang ada di dalam telur itu pun menetas dan keluar dari cangkangnya. Kelinci berwarna putih itu langsung jinak saat pertama kali melihat pemiliknya. "Eh? apa ini tidak apa-apa?" tanya Christina yang sedikit ketakutan. "Lucunya," ucap Rio yang mulia menunggangi kelinci itu. Rio langsung mencoba dan mulai meloncat-loncat ke atas dan ke bawah, ia juga sesekali mengelilingi Christina. "Apa ini aman?" tanya Christina sedikit ragu. "Jika kita tidak cepat, nanti posisi kita bisa digantikan, ayo naiki kelinci itu," pinta Rio yang saat ini sudah berada di depan Christina sekitar tiga meter. "Baik aku coba," ucap Christina menatap pada mata kelinci yang nampak tanpa ekspresi itu. "Semoga tidak terjadi apa-apa," ucap Christina. Akhirnya ia pun menaiki kelinci itu, tetapi rupanya ia tak bisa mengontrol sang kelinci yang membuat ia terpelanting dari tempat ia duduk yaitu di punggung sang kelinci. Rio yang melihat itu hanya bisa tertawa dan meminta Christina untuk membiasakan diri dengan hewan yang ada di hadapannya. "Hahaha, ya ampun, tidak seperti itu cara naiknya, kau harus sedikit perlahan dan biasakan dirimu berada di atas sana," ucap Rio dari atas punggung kelinci itu. "Bagaimana terbiasa jika saat aku naiki saja dia menggila," gumam Christina sedikit kesal. Berkat kerja keras dan usahanya yang tak kenal lelah akhirnya Christina dapat menguasai kelinci itu dan nampaknya ia terlihat sangat bahagia karenanya. "Ya, akhirnya aku bisa menaklukkan kelinci ini," ucap Christina tertawa puas. "Padahal untuk menunggangi binatang ini kan tidak usah mengupgrade dan meningkatkan skill khusus, kenapa dia kesulitan," gumam Rio pelan. "Apa? apa kau mengatakan sesuatu?" tanya Christina mendekati Rio dan nampak terlihat angkuh. "Eh? tunggu aku," ucap Rio saat Christina melewatinya dan meninggalkan Rio di belakang. Sampailah mereka ke sebuah Padang rumput tempat berkumpulnya rusa level 5 dan raja mereka bernama Almond yang memiliki level 10. Untuk perbandingan kekuatan Mont berlevel sepuluh setara dengan dua orang player berlevel sepuluh juga dan hal ini mungkin agak kurang menguntungkan bagi Rio dan Christina, karena diketahui Christina adalah player yang memiliki level 7, sehingga kalaupun mereka menang, kemungkinan akan adanya Player yang banyak kehilangan HP. "Para little Almon di tempat ini cukup agresif, ketika ada player yang mendekati mereka, mereka akan langsung menerkam para player dan menyerang menggunakan tanduk mereka," ucap Angel menjelaskan tentang sifat rusa yang sedikit agresif. "Rusa ini juga memiliki kemampuan alam yang bisa menyembuhkan dirinya sendiri ketika tidak terkena damage dalan jangka waktu yang lama, sedangkan item unggulan dari rusa ini adalah batu healer yang bisa ditanam pada zirah yang memiliki statistik peningkatan HP sebesar satu persen," tambah Angel menjelaskan lebih detail. "Jadi begitu, tempat ini cocok dijadikan farming para support dan tank, untuk para newbie yang kebingungan mungkin tempat ini adalah rekomendasi yang cocok," ucap Rio saat mengetahui kemampuan dari batu yang dikeluarkan dari rusa-rusa itu. "Apa hal itu akan baik?" tanya Angel. "Batu itu akan memperkuat zirahmu sebesar satu persen," ucap Rio pada Christina yang saat ini masih berada di atas tunggangannya masing-masing. "Wah itu artinya aku akan bertambah kuat, ya?" tanya Christina. "Seperti itulah kurang lebih," ucap Rio yang saat ini turun dari tunggangannya karena beberapa little Almon menghampiri mereka. "Apa kita akan bertarung?" tanya Christina pada Rio. "Kita harus bertarung untuk melewati wilayah ini," balas Rio serius. Akhirnya sebuah pertempuran sengit pun akan segera di gelar, Christina yang merupakan seorang archer hanya akan menyerang dari belakang dan Rio akan menyerang barisan depan. "Lima little Almon akan aku kalahkan dalam satu tebasan," ucap Rio berlari mendekati para little Almon itu penuh gagah berani. "Hujan anak panah!" ucap Christina saat ia melepaskan satu anak panah ke atas udara. Satu panah itu lalu membelah dirinya sehingga saat ini terdapat puluhan anak panah yang siap menerjang para little Almon itu, skill yang dipakai Christina adalah skill kedua yang sudah ia buka bahkan sebelum karakternya berada di level 10. Christina membuka skill itu secara yak sengaja saat ia mengecek tas dan hendak menggunakan kostum yang ia kenakan sekarang. Seluruh panah itu menghujani para little Almon sebelum sempat Rio tebas, dan lima little Almon itu langsung tewas seketika. "Eh? skill macam apa ini? Bagaimana kau bisa membunuhnya dengan satu serangan?" tanya Rio terkejut. "Apa artinya aku ini kuat?" tanya Christina. "Bukan, tapi sangat kuat tahu," ucap Rio memuji dengan tampang yang masih terkejut. "Hahaha, ya ampun tidak usah memujiku, aku tidak senang dipuji seperti itu," ucap Christina yang malah terlihat tertawa bahagia. "Padahal dia terlihat begitu senang, sangat buruk dalam menyembunyikan kebohongan," gumam Rio. Oleh karena para little Almon itu dikalahkan dengan sangat mudahnya, kini Rio menuju ke tempat yang lebih ekstrim yaitu, mendekati raja Almon itu sendiri. "Dengan statistik bak raja neraka, mungkin dia akan menjadi lawan yang menyulitkan," ucap Rio nampak serius. "Mau apa kalian kemari? rasakan amarah dari seekor raja yang menguasai wilayah ini!" Almon mengangkat kedua kakinya kedepan dan seakan mengumpulkan energi pada area tanduknya. Rio susah sangat bersiap, dia juga sudah menyiapkan skill dua yang belum sempat ia gunakan tetapi, lagi-lagi skill 2 Christina mengalahkan rusa itu dalam satu kali serangan. "Wah! apa yang kau lakukan? sebenarnya siapa kau?!" tanya Rio dengan nada tinggi saat ia menyaksikan Almon itu tumbang dalam satu kali serangan anak panah. "Hehe, apakah aku kuat?" tanya Christina tersenyum sembari menggaruk belakang kepalanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD