Gua Golm

1094 Words
Karena pemukiman di selatan ini sudah hangus karena terbakar, untuk itu misi baru telah ditambahkan dan Rio naik level sekali lagi sehingga saat ini ia berada di level 13 sedangkan Christina berada di level 12 satu level lebih rendah dari Rio. Rio di minta untuk menuju ke arah tempat desa yang terbakar itu dan meminta Angel untuk membawa anak-anak malang itu ke kerajaan untuk selanjutnya diminta keterangan serta perlindungan, sedangkan misi Rio selanjutnya untuk menyelidiki siapa yang telah menghanguskan desa itu serta mencari asal usul Kristal. "Baiklah aku mengerti, selanjutnya aku minta agar kau membawa anak-anak ini ke kerajaan, katakan pada raja yang sebenarnya, dan katakan pula bahwa aku akan menjelajahi area ini serta mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi," ucap Rio pada Angel yang kemudian di iyakan oleh Angel. "Baiklah, aku harap kau berhasil, dan untuk menemani perjalananmu maka aku akan menitipkan botol healler ini sebanyak lima botol dan satu lagi item anti racun," ucap Angel memberikan botol yang telah ia keluarkan. Angel pun pergi membawa serta anak-anak itu, dengan kemampuan teleportasi yang di miliki Angel akhirnya mereka pun pergi dari tempat itu. "Eh? apakah peri itu memiliki kemampuan teleportasi? kenapa tidak dipakai untuk mengantarku kemari saja?" ucap Rio dengan wajah sedikit kesal. "Mungkin karena itu bagian dari misi, sehingga sistem tak mengijinkan hal itu," jawab Christina yang sepertinya mulai faham dengan game ini. "Benar juga, ya. Baiklah, ayo kita selesaikan misi ini agar aku cepat naik level dan bisa mencari item berguna untuk dijual," ucap Rio bersemangat. "Oke!" jawab Christina. Area selatan dulunya di penuhi perbukitan, di sini juga tempat terbaik dalam memanfaatkan lahan pertanian, hasil tani seperti sayur-sayuran dan buah-buahan adalah produksi terbaik area ini, area selatan juga dikenal dengan nama distrik tiga belas dan salah satu daerah andalan dalam memproduksi makanan bagi kerajaan. Rio yang telah sampai di pusat desa menemukan sebuah petunjuk yang mengarah ke arah gunung yang ada di hadapan mereka. Benda seperti pecahan ore itu bahkan terlacak oleh sistem. "Ore adalah batuan yang sering digunakan untuk menempa s*****a dan zirah, oleh karena keberadaannya yang ada jauh di dalam gunung, kecil kemungkinan benda itu ada di sekitar desa," ucap Rio yang sepertinya sedang membaca sistem. "Apa yang sedang kau bicarakan? memangnya kenapa dengan batu itu?" ucap Christina heran. "Coba kau fokus pada kacamata proyektormu, di sana ada teks yang menjelaskan tentang batuan ore ini," ucap Rio memberitahu. Area yang sekarang hanya hamparan Padang gersang berwarna hitam itu nampak seperti lahan tak terurus dipastikan jika area itu sudah hampir satu Minggu mengalami p*********n. "Pergi ke arah gunung untuk mencari tahu apa yang terjadi?" ucap Rio sekali lagi saat membaca teks yang muncul di layar proyektornya. "Mungkin ada sesuatu yang bisa menjawab seluruh pertanyaan kita, aku juga sebenarnya tidak faham kenapa kita di suruh ke tempat itu," ucap Rio melirik ke arah Christina. "Mungkin di sana kita akan mendapatkan jawaban dari kasus ini," ucap Christina memberikan jawaban. Akhirnya mereka berdua berjalan menuju ke arah gunung, di dalam hutan mereka menyempatkan diri untuk leveling dengan menghajar monster-monster yang levelnya lebih kecil dari mereka. "Masih bergerak ya? Biasanya akan ada batas limit ketika kita leveling, tapi sepertinya masih bisa kita lakukan leveling di tempat ini," ucap Rio sembari menebas beberapa monster yang ukurannya kecil. "Semakin tinggi level maka kekuatan kita semakin kuat, ya? semakin kuat maka fitur-fitur lain akan terbuka dan kita bisa dengan mudah menjelajah tanpa adanya hambatan?" ucap Christina yang juga terus menembakkan panahnya. "Iya benar," ucap Rio. Kini Rio dan Christina menuju ke arah gunung dan di sana terdapat sebuah pintu gua yang nampak menyeramkan jika dilihat dari luar, sebuah sistem juga telah menunjukkan arah ke sana dan kemungkinan di dalam gua itu terdapat sebuah petunjuk lain untuk menyelesaikan misi. "Kita memang di arahkan kemari, mungkin kita hanya di perintahkan untuk mengintai atau bisa juga kita akan mengalami pertikaian di sini," ucap Rio yang masih berjalan memasuki gua itu. "Menyeramkan, aku sedikit takut ya ampun padahal ini hanya tipuan," ucap Christina melirik ke sana kemari. Di dalam gua itu terdapat sebuah pintu yang bisa terbuka dengan menekan tombol yang ada di lima penjuru pintu itu yang mana ternyata untuk membukanya bukan menggunakan tangan melainkan menggunakan batu kristal yang harus mereka dapatkan setelah mengalahkan golm. "Sebuah pintu? apa kita harus masuk ke dalam?" ucap Rio sedikit kebingungan. "Kenapa tidak langsung kita coba?" ucap Christina. "Tunggu dulu, aku membaca sebuah teks sekali lagi," ucap Rio. Rio sedikit terkejut dan kebingungan dengan apa yang ia baca. "Golm? di sini tertulis jika kita harus membunuh golm karena ternyata untuk membukanya kita memerlukan pecahan kulit golm," ucap Rio kebingungan. Mereka yang baru saja sampai di tempat itu jelas kebingungan karena mereka tak menemukan golm di area itu, mereka malah dikejutkan dengan beberapa orang yang memakai kostum layaknya ninja yang datang dari atap gua dan langsung menyerang keduanya. "Penyusup!" "Serang!" ucap para ninja itu yang kemudian pertarungan tak dapat dihindari. "Apa? apa yang harus kita lakukan?" tanya Christina. "Tidak ada yang dikatakan oleh sistem, sepertinya ini bagian dari misi dan kita hanya perlu mengalahkan para Ninja ini," ucap Rio yang kini bersiap untuk menyerang dengan kedua pedangnya. Christina pun kini telah bersiap dengan busurnya, ia cukup percaya diri setelah sebelumnya sempat mengalahkan Almon dengan satu kali kombinasi serangan. "Sekarang!" ucap Rio dan langsung menyerang dengan skillnya. Pertarungan itu cukup alot karena ninja yang mereka hadapi ternyata berada di level lima belas sehingga harus memaksa Rio maupun Christina menggunakan botol HP. Mungkin in tujuan kenapa mereka diberikan botol itu, agar stamina mereka tetap terisi. "Lumayan kuat, aku kira aku bisa mengalahkannya lagi hanya sekali kombo, ternyata mereka berbeda dari dugaanku," ucap Christina yang sebelumnya sempat percaya diri. "Iya, itu mungkin karena level merek yang setara dengan kita, tapi sepertinya kita masih bisa menang," ucap Rio yang dengan cepat memanfaatkan timing dan mengalahkan para ninja itu. Setelah mengalahkan para ninja itu tiba-tiba seseorang datang dari kegelapan dan mengarahkan sebuah serangan yang membuat mereka terlempar ke sebuah tempat yang mereka sendiri tidak mengetahuinya. "Para pahlawan yang merespon, sudah berapa kali aku katakan jika kami adalah yang terkuat!" ucap salah seorang yang baru saja datang itu dan melemparkan Rio dan Christina ke sebuah tempat. "Siapa," belum selesai Rio berbicara tetapi mereka berdua telah dilemparkan ke sebuah tempat tertutup. "Di mana kita?" tanya Christina saat mereka mendarat di sebuah tumpukan jerami. "Entahlah, aku juga tidak tahu," ucap Rio Tiba-tiba permukaan di area tertutup itu bergetar, cahaya mulai masuk dan menyinari tempat itu yang ternyata itu adalah kuil golm, tempat para golm tinggal. "Oh tidak, rupanya tempat ini," ucap Rio terbata-bata.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD