Bertarung di Bukit Luhur

1018 Words

Dua bola matanya terus menatap tajam ke arah Abdul Malik dan Gunadarma yang sudah ia anggap lancang, karena berani datang ke bukit tersebut. Pria paruh baya itu adalah Ki Ageng Pulo dan yang satunya lagi adalah Ki Jonggrang. Mereka adalah pemimpin aliran sesat yang sudah lama menghuni bukit itu. Mereka sangat ditakuti oleh para penduduk. Bahkan disegani juga oleh beberapa orang kepala dusun dan kuwu yang ada di desa-desa sekitar perbukitan itu, tak ada yang berani bertindak. Mereka takut terhadap Ki Ageng Pulo dan Ki Jonggrang. "Mohon maaf, Ki Sanak. Kami datang hanya ingin mengajak kalian untuk kembali ke masyarakat dan segera menghentikan pemujaan-pemujaan sesat yang kalian lakukan di tempat ini," jawab Abdul Malik. "Apa yang telah kalian lakukan ini adalah sebuah kesesatan dan itu dil

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD