Dwipangga langsung menghentikan langkahnya, lantas berpaling ke arah belakang. Tampak seorang pria berpostur tinggi besar tengah melangkah menuju ke arahnya. Dia adalah Girisukma—seorang petinggi istana yang merupakan kaki tangan sang raja.
Setelah Girisukma berada di hadapannya, Dwipangga langsung menjura dengan segala rasa hormatnya terhadap sang penasihat istana.
Girisukma tersenyum lebar, lalu berkata, "Aku menghargai apa yang ada dalam pikiranmu, bukan hanya kau saja yang memiliki kekhawatiran akan hal itu. Namun, aku pun demikian. Percayalah! Jika gagasan yang hendak kau kemukakan itu bertujuan untuk kebaikan rakyat, aku akan mendukung sepenuhnya!"
Dwipangga meluruskan pandangannya ke wajah sang penasihat istana itu. Ia tampak ragu dengan apa yang dikatakan oleh pria paruh baya i
