Durka sebetulnya memiliki kepandaian yang sangat tinggi, tapi karena hatinya sudah merasa jera, lagi pula serangan Syaid Abdullah selalu ditujukan ke arah yang berbahaya. Apabila serangannya itu mengena pada sasarannya, jiwa Durka pasti akan melayang. Oleh sebab itu, ia tidak berdaya dan tidak bisa fokus ketika dirinya dalam keadaan bahaya. Meskipun demikian, ia terus melanjutkan pertarungannya dengan Syaid Abdullah.
'Aku harus mencaritahu titik lemah pemuda ini. Jika tidak, maka aku yang akan binasa," batin Durka.
Serangan cepat kembali ia lancarkan, satu pukulan keras menghantam kepala Syaid Abdullah. Namun alangkah terkejutnya hati Durka, karena pukulan tenaga dalamnya tidak berpengaruh apa-apa bagi Syaid Abdullah. Pemuda itu masih tetap berdiri tegak sambil tersenyum lebar, tampak ke
