Chapter 03.

1059 Words
Malam itu, berlindung di bawah payung hitam dari hujan rintik-rintik yang mengguyur sebagian besar hutan. Kang Yeon Joon kembali ke tempat di mana Imoogi berada. Berdiri di bibir sumur, Kang Yeon Joon memandang ke dalam sumur yang sangat gelap hingga segaris senyum sempat mengukir salah satu sudut bibirnya. "Kau masih di sana, Imoogi?" tegur Kang Yeon Joon kemudian. Terdengar geraman Imoogi dari dalam sumur tersebut seakan makhluk abadi itu ingin memberitahukan keberadaannya pada Kang Yeon Joon. Kang Yeon Joon kembali berbicara, "dengarlah, Imoogi. Ini adalah bayi laki-laki ke seribu yang aku janjikan padamu. Terimalah dan sambutlah kebangkitanmu." Kang Yeon Joon melemparkan bayi itu ke dalam sumur. Dan setelahnya dia mengambil botol kaca yang berisikan darah Shin Chang Kyun dari dalam sakunya. "Ini adalah hadiah istimewa dariku," gumam Kang Yeon Joon yang kemudian melemparkan botol kaca itu ke dalam sumur. Sudut bibir dari makhluk yang tidak bisa menua itu tersungging. Setelah itu Kang Yeon Joon berdiri di tempat yang cukup jauh untuk menunggu kebangkitan Imoogi. Dan tak begitu lama, terdengar suara geraman Imoogi sebelum cahaya hitam bercampur dengan cahaya merah pekat keluar dari dalam sumur dan mengarah ke langit. Membuat sebuah ledakan di langit dan memberikan bencana bagi orang-orang yang tinggal di pemukiman dekat hutan. Cahaya itu kemudian membuat garis lurus yang semakin mengecil dan menghilang ke langit. Kabut tipis tiba-tiba muncul di sekitar sumur dan sebuah tangan tiba-tiba keluar dari dalam sumur berpegangan pada bebatuan yang mengelilingi bibir sumur. Satu tangan lainnya menyusul, berusaha untuk menarik tubuhnya ke atas. Dan ketika ujung kepala manusia mulai terlihat keluar dari dalam sumur, sudut bibir Kang Yeon Joon tersungging. "Dia benar-benar datang?" gumam Kang Yeon Joon. Imoogi, seperti yang telah dijanjikan oleh Kang Yeon Joon. Setelah bayi ke seribu dilemparkan ke dalam sumur, itulah hari kebangkitan makhluk dari kegelapan itu. Dan hari ini adalah hari yang sudah dinantikan. Tak lagi berwujud ular raksasa, Imoogi bangkit dalam wujud seorang manusia. Seorang pemuda berambut panjang dengan pakaian putih menyerupai pakaian tradisional yang tampak kotor. Perlahan pemuda itupun berhasil keluar dari dalam sumur. Hujan rintik-rintik itu semakin membuat penampilan kotor pemuda itu terlihat sangat menyedihkan. Namun di balik anak rambut yang lebih pendek dan menutupi sebagian wajahnya, netra gelap dan dingin itu menemukan sosok Kang Yeon Joon. Kang Yeon Joon sedikit mengangkat tangannya dan melambai pada Imoogi sembari tersenyum lebar. Namun, dalam sekejap mata sosok Imoogi telah berada di hadapannya dan langsung mencekik lehernya. Garis senyum di wajah Kang Yeon Joon tiba-tiba menghilang, digantikan dengan tatapan jengah. Kang Yeon Joon kemudian menegur dengan santai. "Apa-apaan ini, Imoogi?" "Kau masih bisa mengatakan hal ini setelah kau menipuku, b*****h Kang Yeon Joon," balas Imoogi, tenang tapi dengan penekanan pada setiap kalimat yang ia ucapkan. Kang Yeon Joon tiba-tiba tertawa ringan selama beberapa detik karena tawa itu langsung berhenti begitu Imoogi menguatkan cengkraman pada lehernya. Yeon Joon kemudian berbicara, "kenapa? Kau marah karena kekalahanmu waktu itu? Jangan salah sangka, Imoogi. Aku tidak terlibat dengan kekalahanmu ... fakta bahwa kau kalah dari Gumiho adalah karena dirimu sendiri." Imoogi menatap marah. Meski tak bisa melihat wajah Imoogi sepenuhnya, Kang Yeon Joon bisa merasakan betapa besarnya kemarahan Imoogi. "Kau sengaja menjebakku untuk menuntut balas dendam terhadap Imoogi. Jangan kau berpikir bahwa aku tidak tahu." "Kalau sudah tahu, kenapa kau tetap melakukannya?" sahut Kang Yeon Joon dengan santai. "Kau!" Kang Yeon Joon langsung menepis tangan Imoogi dan dengan mudahnya Imoogi terlempar ke samping lalu tersungkur di tanah. Menunjukkan seberapa lemahnya Imoogi saat ini. Yeon Joon meraih payung hitam miliknya yang sempat terjatuh dan kembali menggunakannya untuk melindungi diri dari gerimis yang bahkan tak akan bisa membasahi mantel panjangnya dalam beberapa menit. Kang Yeon Joon berjalan dengan santai menghampiri Imoogi yang kala itu hendak bangkit. Kang Yeon Joon kemudian menegur, "jangan bertindak bodoh, Imoogi." Dalam posisi duduk di tanah, Imoogi menatap tajam Kang Yeon Joon yang kemudian berdiri tepat di hadapannya. Membuatnya mendongak untuk bisa melihat wajah si siluman rubah. Kang Yeon Joon menjatuhkan pandangannya pada Imoogi dan tersenyum lebar, tampak seperti tengah ingin mengejek Imoogi. Kang Yeon Joon kemudian berkata, "kau berpikir bisa mengalahkan aku dengan tubuh selemah itu? Jangan membuang-buang tenagamu untuk hal yang sia-sia, Imoogi. Kau sudah melupakan perjanjian kita?" Imoogi berpaling. Tentu saja ia tidak akan melupakan perjanjian di antara mereka berdua. Sikapnya barusan adalah perasaan marah yang ia bawa dari kekalahannya ketika bertarung dengan Gumiho pada era Joseon. Kang Yeon Joon berkata, "mari kita lupakan apa yang pernah terjadi di masa lalu. Tidak ada gunanya mengenang masa lalu yang tidak berguna. Mari hanya membicarakan masa sekarang dan aku akan menjadi orang yang selalu berdiri di belakangmu." Imoogi kembali memandang Kang Yeon Joon dengan tatapan yang sama. "Gumiho itu ... di mana dia sekarang?" "Kau benar-benar membuatku kesal. Kau ingin pergi ke tempat Gumiho dalam keadaan seperti ini? Kau hanya akan menyia-nyiakan pengorbananku selama ini." Kang Yeon Joon kemudian berjongkok di hadapan Imoogi. Masih dengan payung yang berada di tangan kirinya. Dia berkata, "bukan Gumiho yang akan menjadi tujuanmu." Tatapan tajam Imoogi menunjukkan tanda tanya terhadap ucapan Kang Yeon Joon. Kang Yeon Joon kembali berbicara, "Cintamani, jangan mengatakan bahwa kau sudah melupakan tentang hal itu." Netra tajam Imoogi bereaksi, sepertinya kemarahan yang ia tahan untuk Kang Yeon Joon selama ini sudah menguasai akal sehatnya. "Kau benar-benar melupakannya?" "Di mana orang itu sekarang?" "Di suatu tempat yang nyaman dan hangat. Kau ingin melihatnya? Bayi kecil yang sangat mengemaskan." Dahi Imoogi sempat mengernyit. "Maksudmu—" "Selamat," celetuk Kang Yeon Joon, menghentikan ucapan Imoogi. Dia kemudian melanjutkan, "kau lahir di hari yang sama dengan bayi kecil menggemaskan itu." Imoogi tampak terkejut, berbeda dengan Kang Yeon Joon yang justru membiarkan segaris senyum tipis tetap bertahan di kedua sudut bibirnya. Kang Yeon Joon kemudian berkata, "selamat datang di Seoul, Imoogi ..." Kang Yeon Joon tersenyum lebar, memberikan sambutan kepada sekutu lamanya. Dan setelah negosiasi singkat mereka menemukan kesepakatan, Imoogi berjalan mengikuti Kang Yeon Joon meninggalkan hutan yang selama ini menyegelnya. Dan tahun itu, satu hari setelah kebangkitan Imoogi, desa-desa di sekitar hutan terserang wabah penyakit kulit. Sementara Shin Chang Kyun tertidur dalam kesakitan ... • ECLIPSE : IMOOGI'S REVENGE • Wikipedia ... Cintamani adalah bola ajaib milik Naga Langit yang bisa mengabulkan keinginan apapun. Jika pada cerita THE PRECIOUS KING AND THE NINE TAILED yang menjadi perburuan adalah Yeowoo Guseul (Manik rubah). Dalam cerita ini, mereka akan memburu Cintamani yang diperkirakan telah kembali ke dunia bersamaan dengan lahirnya reinkarnasi dari Yi Tae Hyung.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD