28. Dua Pria

1491 Words

Hari sudah beranjak petang, suasana di kediaman keluarga Haydan tidak biasanya senyap seperti ini. Tama yang berada di tengah-tengah kedua orangtuanya juga merasakan ada yang berbeda. Sejak tadi ayahnya lebih banyak diam ketimbang berbicara untuk menggodanya atau ibunya. Divya, ibunya itu juga demikian. Setelah menyajikan semangkuk nasi putih, ibunya tidak bicara lagi. "Mama." Panggil Tama yang kemudian membuat Divya tersadar dari lamunannya. "Aku tidak ingin makan sayur ini..." Adu Tama pada ibunya. Sayuran itu tadinya diletakan oleh Haydan di piring Tama agar anak itu memakan makanan yang bergizi. "Makan saja, Tama... itu bagus untuk kesehatanmu." Bujuk Divya, meletakan lagi sayuran yang di letakan Tama di piringnya. "Nggak mau! Sayuran itu nggak enak sama sekal—" "Jangan pernah men

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD