Ciuman pertama.

1868 คำ
SARAH POV. Sekarang aku di rumah, aku masih memikirkan kenapa Paman Lucky tiba tiba berada di kampus dan menjadi dosen. Antara senang dan resah. Resah karena pasti mengganggu Konsentrasiku dikampus. Tak lama Ponselku berdering, Ternyata paman mengirim pesan. "Sarah apa kau sudah makan?" Ya..Tuhan bagaimana aku tidak Jatuh cinta, Paman sangat baik kepadaku dan pasti dengan Ibuku juga. Jujur aku mulai menyadari kalau mulai jatuh Cinta sama Paman angkatku saat aku menginjak kelas satu SMA. Tadinya hanya suka karena Paman Baik tapi ternyata saat paman datang ke rumahku dan memperkenalkan pacarnya sebagai Calon istri, Aku sangat kecewa dan patah hati. Dari situ aku tahu ternyata perasaan suka ku kepada paman lebih dari suka karena aku adalah keponakannya. Aku bahkan tidak datang ke Acara pernikahannya, Aku sengaja tidak makan dengan benar berhari hari. Aku dirawat di rumah sakit karena Asam lambungku naik dan itu menjadi alasanku untuk menghindari pernikahan pamanku. ***** Hari sudah mulai gelap.. Tok..Tok.. Aku membuka pintu saat ada yg mengetuk pintu, Ternyata paman Lucky baru pulang. "Ini Nasi goreng kesukaan kamu" Paman Lucky membelikan Nasi goreng di tempat langganku. "Ayo makan paman" Ajaku. "Ayo.. kami makan di meja makam sambil mengobrol ringan. "Paman, Apa paman sudah punya pacar?" tanyaku dengan sedikit keberanian. "Hemmm..Belum" Jawab Paman Ragu. "Oh.." Aku tersenyum. "Paman belum bisa move on dari Alm Istri paman, Belum bisa buka hati lagi..Sar.." Jawab paman terlihat sedih. "Kalau buat sarah..Paman bisa buka hati?" Tanyaku polos. Astaga Sarah kenapa kamu sangat ceroboh gumamku. Tiba tiba detak jantungku berdetak lebih kencang. Melihat paman menatapku bingung. "Haha..Haha..Sarah sarah...kamu keponakanku paling manis dan lucu" Ya Tuhan paman tenyata menyangka aku bergurau soal ucapan tadi. Aku tertawa garing..Bingung.. "Mana mungkin kita pacaran" Tiba tiba paman berkata seperti itu.Sungguh sangat melukai hatiku. "Aku serius paman" Entah kenapa aku menangis. Paman Berhenti tertawa dan menatapku serius. Masih bingung. "Jujur aku menyukai paman sebagai laki laki dewasa, Aku ingin paman menjadi pacar bahkan suami. Tapi kalau Paman tidak berkenan, Lupakan saja" Aku berlari sambil menangis masuk kekamarku. Paman terlihat bingung saat kutinggalkan. Dikamar aku menangis ternyata paman tidak menganggapku dan ternyata cintaku bertepuk sebelah tangan. Karena lelah menangis akhirnya Aku tertidur. ***** Aku terbangun, Langit sudah terang. Kulihat Jam di ponselku. Pukul Enam pagi. Aku berjalan ke Kamar mandi dan kulihat mataku di cermin riasku bengkak akibat menangis semalam. Aku mandi terburu buru dan keluar dengan Pakaian Casual bersiap untuk kampus. Ternyata Ibu dan Paman Lucky sudah siap di meja makan. "Sarah kenapa matamu, Jangan bilang kamu menangis karena nonton Drama korea" Tegur Ibuku. "Iya Bu.." Jawabku singkat. "Kak aku berangkat dulu, Terimakasih sarapannya" Ucap pamanku pergi tanpa menyapaku. Ya Tuhan..Paman marah kepadaku. Karena aku mengutarakan perasaanku semalam. Aku beranjak dari Kursi dan tidak jadi sarapan, Hilang nafsu makanku. "Eh..Kamu mau kemana sarah.." "Aku gak selera makan bu" jawabku. "Aku berangkat ke Kampus dulu" aku pamit sambil mencium pipi Ibuku. ***** Aku memakirkan sepeda motorku, Dan berniat ke kantin karena temanku mengirim pesan jika mereka ada di kantin. Saat melewati Toilet saat akan menuju kantin tiba tiba tanganku seperti ada yang menarik. Aku hampir terjatuh dan tangan itu terus menarikku dan masuk ke toilet perempuan. "Hai Gadis manis.Akhirnya kita Bertemu lagi" Baru saja akan berteriak dia langsung menutup mulutku dengan tangannya. Bisma...?!! Kenapa dia melakukan ini. Sial ingin aku memukulnya.Tapi tangan dan tubuhku dalam kendalinya. "Gw akan melepaskan bekapan ini tapi lu jangan coba berteriak" Ancam Bisma kepadaku. Bisma perlahan melepas tangannya. Aku mengambil nafas sebanyak banyaknya. "Apa yg lu lakuin ke gw" nafasku masih tersengal sengal. "Gw cuma mau nembak lu..Dan tak ada penolakan" Ucap Bisma sambil mengancam. "Kita baru kenal..Gw gk tau siapa lu..dan Gw gak suka sama lu.." Teriak gw. Dia membekap mulutku dengan Tangannya lagi. "Em..Em.." Gw mencoba berontak. "Dikamus hidup gw, gak pernah ada cewek nolak jadi pacar gw" Ucap Bisma sambil menatap lekat. Dan..Cup. Cup....Bisma mengecup Pipiku berkali-kali. Aku hanya kaget dan Air mata ku menetes. Ciuman pertamaku di ambil tanpa pamit oleh orang yang tidak aku kenal dan Aku berharap Paman yang memberi ciuman ini. Aku berontak dan berhasil melepas diri, Berlari dengan air mata masih mengalir. Pikiranku kacau, Aku marah dan sedih karena ada yang meyentuhku tanpa ijin dariku. Aku berlari ke arah Parkiran dan mengendarai motorku. Aku mengendarai motorku dengan kecepatan Tinggi, ingin rasanya aku berteriak kencang tapi rasa maluku masih menguasai emosiku. Aku sampai dirumah dan langsung masuk ke kamar. Aku menangis sejadi jadinya. Memang sikapku berlebihan..Mungkin ini hanya sebuah ciuman. Tapi seumur hidup aku tidak pernah tersentuh laki laki asing. Aku ingin semua untuk paman yang pertama menyentuhku. Ponselku berbunyi, Aku melihat layar ponsel dan ternyata paman Lucky menghubungiku. "Sarah kenapa kamu bolos kuliah" Tanya Paman Lucky Sambil mengatur nafasku dan menghentikan tangisku. "Aku kurang enak badan Paman, Maaf tidak mengabarin paman" jawabku. "Sakit? Bukannya tadi pagi kamu sehat, Dan jangan bilang karena kejadian semalam Sarah..Ya Tuhan..Tolong sarah mengertilah" Astaga ternyata Paman memahami pernyataan Cintaku semalam. Aku menutup telpon dan kembali menangis. Paman Ternyata benar benar tidak menanggapi perasaanku. Aku menangis dan tanpa sadar aku tertidur. ****** Tok..Tok.. "Sarah Apa kamu di dalam? Ayo bangunlah..., Makan dulu Sayang.." Teriak Ibuku. Ah..Ternyata itu Ibuku. Aku membuka mata dan ternyata kepalaku sangat pusing dan badanku sangat lemas. Dan seingatku dari pagi aku belum makan. "Ya Tuhan Sarah karena sebuah ciuman dari dan cinta di tolak kamu membuat diri sendiri sakit " Batinku dalam hati. Aku memaksakan tubuhku untuk berdiri dan menuju ruang makan. Ternyata disana ada Paman Lucky dan Ibu ku. "Apa kamu sakit sarah" Tanya Ibu ku sambil berjalan dan meyentuh keningku dengan tangan kanannya. "Astaga kamu demam, Dan wajahmu sangat pucat" Ucap ibuku panik. Paman Lucky melirikku dengan diamnya, Dia tidak berkomentar apapun. Dia seperti tak peduli. Sungguh itu sangat melukaiku. Hanya karena aku mengutarakan perasaan sukaku, Semua perhatiannya hilang begitu saja. Sedikit menyesal? Mungkin. Tapi aku sangat lega tidak menanggung beban rasa cintaku untuknya lagi. "Kiki (Ibuku menyebut Paman Lucky) maukah kamu mengantar sarah ke Klinik dekat sini? " Tanya Ibuku kepada Paman Lucky. "Tidak usah bu..Berikan saja aku obat penurun demam, Aku hanya sakit biasa aja" Sanggahku kepada ibu. "Sarah.." Ibuku terlihat kesal. "Aku harus istirahat bu..Boleh aku minta obatnya?" Aku mendekati Ibuku. Paman seperti patung, Dia tidak bereaksi sedikitpun. Aku berjalan kekamar setelah makan dan meminum obat. Jujur kepalaku sangat sakit di tambah sikap paman yang dingin kepadaku menambah Rasa sakit dikepalaku. ***** Pagi hari.. Aku terbangun dengan tubuh masih lemas, Sepertinya aku akan bolos masuk kuliah lagi hari ini. Aku menghubungi Amel dan mengatakan Aku masih demam dan tidak masuk Kuliah. Aku merasa haus, kulihat masih pukul enam pagi.Saat keluar dan berjalan menuju dapur aku melihat paman sedang meminum kopi sambil memainkan ponselnya di Ruang makan. Ibuku pukul lima pagi pergi ke bandara karena Dinas keluar kota. Paman tahu aku didekatnya, Tapi dia tak menghiraukanku. Aku mengambil roti dan mengoleskan selai nanas, Sesekali aku melirik ke Paman. Dia masih asik dengan ponselnya. Aku keruang TV dan menyalakan TV. Paman terlihat berjalan kedapur dan mencuci gelas kopinya. Dia menuju pintu keluar rumah. Astaga..Paman sangat dingin kepadaku, Tidak ada lagi Paman yang perhatian dan selalu bersikap manis kepadaku. Bahkan dia tidak menyapaku sama sekali. Akupun tertidur di sofa, Dengan Mata kosong menatap TV. Tiba-tiba.. "Apa kamu masih deman sarah?" Tanya paman. Aku terkejut dan langsung terduduk. "Tidak paman aku hanya merasa lemas" Jawabku lemah. "Jangan sakiti dirimu sendiri" Ucap paman sambil menyentuh pucuk kepalaku dan pergi begitu saja. Astaga..Astaga..Apa ini, Paman memang pintar memainkan perasaanku. Aku yang Menyerah dengan penolakan paman dan tiba-tiba mendapat kembali semangat memperjuangkan Cintaku untuk Paman. STOP..Sarah Ini hanya tipuan, Paman baik padamu karena dia menganggapmu sebagai saudaranya. Ah..Pikiranku kenapa jadi kacau hanya karena Elusan tangan paman di kepalaku. Aku seharian hanya tiduran di Sofa. Memikirkan apa Cintaku patut di perjuangkan atau tidak. Entah Aku tertidur berapa jam.. jam menunjukan Pukul 5 Sore..Perutku sangat lapar. Aku hanya sarapan roti tadi pagi. Aku bergegas mandi dan akan keluar mencari makan. Baru saja aku keluar dari pintu rumah dan mengunci pintu, saat aku berbalik tubuh datang sebuah mobil sedan putih mewah terparkir di depan rumahku. Aku membuka kunci pagar dan.. "Apa kamu sudah sehat sarah" Saat aku menaikan wajahku dan betapa terkejutnya aku siapa yang datang. "Bisma kamu ngapain disini? Dan dari mana kamu tau Alamatku? Tanyaku dengan nada sinis. "Hai Sarah..Kenapa nada berbicaramu seperti itu? Aku hanya ingin tahu keadaamu. Aku cemas.. "Aku baik baik saja Tuan Bisma, Tolong pergi dari rumahku" Usirku. Aku bergegas mengunci pintu pagar tapi aku kalah cepat. Dia memegang tanganku dan membuka pintu gerbang dengan cepat. Aku mundur beberapa Langkah, jujur aku trauma dia melakukan hal-hal yang tidak aku suka. "Bisma jangan Gila, Aku sangat membencimu karena kamu menciumku..Aku benci kamu Bisma" Aku berteriak sambil menangis. Tiba tiba paman datang dan mengejarku, Dia memeluku. Aku hanya bisa menangis di dadanya. "Maaf anda siapa?" tanya paman kepada Bisma. "Saya temannya Om..Saya ingin menjenguk sarah" Bisma berjalan ke mobil mengambil bunga dan Paperbag Coklat. Dia menyerahkan Bunga dan Paperbag Coklat kepada Paman. "Baiklah..Boleh kamu pergi sekarang sepertinya sarah tidak menginginkan kamu datang" Ucap Paman. "Baiklah..Om.." Bisma berjalan meninggalkan kami berdua. Bisma berbalik dan bertanya. "Om Dosen di Kampus saya kan?" "Ya saya Dosen dikampusmu dan Saya Pamannya sarah" Jawabnya Paman tegas. Bisma tersenyum meninggalkanku yang masih di pelukan Paman. "Ayo kita masuk" Ajak paman kepadaku. Sekarang kami di sofa Ruang TV, Paman memberikan Air minum kepadaku. "Apa itu Pacarmu? "Aku tidak pernah pacaran" Jawabku ketus. "Lalu siapa dia, Dan kenapa kamu seperti nya sangat membencinya? "Aku tidak mengenalnya, Tiba tiba dia mengatakan suka padaku. Aku tidak menyukainya" Jawabku sambil menunduk. "Hanya itu Alasannya? Apa dia menyakiti atau bersikap kurang ajar kepadamu" Tanya paman penuh selidik. "Dia tidak menyakitiku tapi Dia mencuri sesuatu dariku" Jawabku sambil menatap paman. "Apa itu?" "Ciuman pertama" jawabku serius. "Haha..Haha.." Aku terkejut paman mentertawakan ucapanku. "Apa kamu belum pernah berciuman sebelumnya? Tanya Paman serius Aku menggeleng dan menunduk malu. Aku memang sudah dewasa tapi Aku belum pernah berpacaran. Beda dengan teman-temanku yang sudah gonta ganti pacar malah udah Tidur bareng pacarnya. Aku terlalu Asik dengan Perasaan suka ku kepada Paman Lucky. "Apa itu yang membuatmu sedih sampai sakit?" Tanya Paman lagi. Aku mengangguk. "Aku belum pernah berpacaran, Aku menyukai paman semenjak Aku remaja dan sampai sekarang. Hatiku hanya menyukai paman walaupun itu menyakitiku" Jawabku Jujur. Paman menatapku dalam. Entah apa yang paman pikirkan, tatapan paman membuatku Kikuk dan salah tingkah. Aku hanya bisa menunduk. Tiba-Tiba paman mengangkat Daguku dan... Cup.. Paman mengecup bibirku lembut, seketika mataku terbuka lebar dan Bulu halus di tengkukku berdiri. Ya..Tuhan Apa aku mimpi, Aku mencubit tangan kiriku dan terasa sakit. Ini bukan mimpi. Aku menantap Paman, Masih bingung dengan keadaan ini. "Lupakan Ciuman pertama yang membuatmu sedih, Dan anggap ini ciuman pertama yang kamu impikan" ucap paman dengan masih memegang daguku. Dia melepas dagu perlahan dan meninggalkanku dengan wajah masih bingung. Aku berlari menyusul paman yang sudah keluar dari kamarku. Tapi kenapa bumi serasa berputar dan kenapa pandanganku buram.. "Paman"..Panggilku di Pintu kamarku Aku melihat paman membalikan badan. Dan tiba-tiba Semua pandanganku gelap.. TBC..
อ่านฟรีสำหรับผู้ใช้งานใหม่
สแกนเพื่อดาวน์โหลดแอป
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    ผู้เขียน
  • chap_listสารบัญ
  • likeเพิ่ม