SARAH POV.
Aku membuka mataku perlahan, Kulihat langit- langit kamarku berwarna putih.
Aku menengokan Wajahku kekiri dan ke kanan..
"Ini kamarku, Apa yang terjadi" batinku.
Aku lihat tangan kananku terpasang Infus. Aku ingat, aku berlari mengejar paman dan tiba-tiba pandangan mataku gelap.
Aku mencoba duduk dan kepalaku terasa pusing.
"Kamu sudah sadar"
Ternyata pamanku yang datang.
"Apa yang terjadi paman?" Tanyaku sambil menekan pelipis.
"Kamu pingsan, Kata Dokter kamu dehidrasi dan Asam lambungmu naik" Jawab paman sambil duduk diranjangku.
"Maaf, aku selalu merepotkan paman" aku tertunduk malu.
"Aku kira kamu shock saat aku menciummu" ucap paman tersenyum.
Pipiku langsung memerah malu, aku ingat paman mencium Bibirku dan itu membuat hatiku berbunga-bunga.
"Aku memang shock paman, Tidak pernah ada yang menyentuhku sebelumnya" Jawabku tersenyum malu.
Paman mendekati wajahku, Nafasnya bisa kurasakan.
"Berarti kamu masih Suci sarah?" Tanya paman.
Aku mengangguk.
"Aku bersyukur mempunyai keponakan angkat sepertimu yang masih bisa mempertahankan kehormatan di jaman yang sudah modern" Ucap paman di depanku.
Dan lagi..
Paman mengecup keningku.
Aku mengangkat kepala dan menatap paman.
"Istirahatlah Sarah, Ibumu pulang besok sore dan pasti dia khawatir kamu sakit" Paman beranjak dari kasur.
Aku menarik lengannya, Dia menatapku bingung.
"Apa arti ciuman paman yang diberikan kepadaku?" tanyaku.
"Terserah kamu mengartikan Ciumanku itu apa" jawab paman meninggalkan Aku masih dalam hati bingung.
Jawaban Paman membuat aku bingung, Aku takut salah mengartikan Ciuman itu.
Aku tertidur lagi, Dengan hati masih bertanya-tanya.
*****
Dokter kembali memeriksa keadaanku dan ternyata aku sudah dinyatakan sehat. Dokter melepas Infusku
Sungguh Aku sangat lapar. Beberapa hari ini pola makanku sangat buruk.
"Paman Aku lapar" Rengekku kepada paman yang berdiri di belakang dokter.
"Baiklah aku akan membeli bubur untukmu" jawab paman.
" Mari dokter saya antar ke depan" Ajak Paman sopan.
Sekitar 15 menit paman datang membawa bubur Ayam.
"Mau paman suapi?"
Tanpa malu aku menjawab;
"Iya paman"
Dengan telaten paman menyuapiku bubur, Jangan tanya seberapa bahagianya Aku saat ini.
Setelah seleai, Paman memberi minum kepadaku.
"Istirahtalah" paman pergi meninggalkan aku sendirian di kamar.
*****
Pagi hari.
"Paman..Paman.." Aku memanggil paman di luar kamarnya.
Aku membuka pintunya ternyata tidak dikunci.
"Pam..."
Baru saja aku memanggil, paman keluar dari kamar mandi tanpa busana.
Aku langsung berbalik badan dan paman terlihat cuek.
"Maaf paman Aku masuk tanpa ijin"
Dengan rasa malu aku berjalan ke arah pintu dan tiba-tiba paman memelukku dari belakang.
"Apa kamu juga belum pernah melihat Laki-laki telanjang Sarah?" Tanya paman kepadaku.
"Be..belum..paman, Hanya lewat Film saja" Aku menjawab gugup.
Jujur aku sering iseng dengan teman kampus liat Film biru. Tapi Aku melihatnya jijik.
"Kamu bilang mau paman yang menjadi laki-laki pertama, Apa dalam hal lain?" Tanya nya lagi.
Astaga apa maksud paman, Sungguh Jantungku berdebar mendengar paman bertanya hal tersebut. Terlebih paman Sekarang memeluku dalam keadaan tanpa busana sama sekali.
Paman mengecup leherku dan membalikan badanku.
Sekarang Aku saling berhadapan dengannya, Karena Paman badannya lebih tinggi maka posisi wajahku ada di dadanya.
Dada penuh bulu, Yang membuat aku makin gugup.
Paman mengecup Dahi ku, Dia menunduk dan mencium pipi berlanjut ke Bibirku.
Aku bergetar, Tanpa tahu Sebenarnya apa yang terjadi. Aku menunduk.
Paman terus menciumku dengan gairah.
Dia terus memasukan Lidahnya kedalam mulutku. Aku hanya bisa diam.
"Buka mulutmu dan Hisap lidahku" Bisik Paman kepadaku.
Aku menurut saja seperti karbau yang dicocok Hidungnya. Membuka mulutku dan menghisap Lidah paman.
Kami terus berciuman dan terasa Ada yang aneh menempel di perutku, sesuatu yang keras.
Karena penasaraan Aku tidak sengaja menyentuhnya.
Astaga!! Ternyata itu batang kemaluan paman yang tegak, Aku segera melepaskan tanganku dengan cepat.
"Apakah kau pernah menyentuhnya?" Bisik pamanku lagi.
Aku menggeleng cepat.
"Sentuhlah bila kamu ingin tahu"
Apa ini?? kenapa Paman berubah menjadi seperti ini.
Aku takut saat Paman berubah seperti ini. Jujur aku sangat asing dengan hal-hal berbau m***m seperti ini.
Jantungku tak berhenti berdetak lebih kencang, Sampai sekarang aku tidak tau Perasaan Paman kepadaku. Walaupun Aku menyukai paman tapi ini terlalu terburu-buru.
"Maaf Paman Aku takut" Bibirku bergetar tapi Paman terus mengecup bibirku.
"Kau bilang menyukaiku, Kenapa harus takut?"
"Ini terlalu cepat Paman, Aku belum siap"
Aku membalikan Badan dan membuka pintu. Aku berlari kekamarku.
Jantungku masih berdetak tidak karuan.
Setelah selesai mandi, Aku keluar dari kamar.
"Ayo Sarah kita berangkat ke kampus bareng" Ajak paman yang ternyata menungguku di ruang tamu.
Aku mengangguk.
Sepanjang perjalanan kami hanya diam, Sial Jalan macet. Dan aku merasa mengantuk.
Aku tertidur.
Ada sesuatu yang basah menempel di bibirku, Aku membuka mata dan ternyata paman sedang mengecup bibirku.
karena Aku terbangun paman menghentikan kecupannya.
"Ayo turun.."
Sesantai itu paman mengajakku turun dari mobilnya, Setelah tanpa pamit mengecup bibirku.
Ternyata kami sudah sampai di parkiran kampus, Aku turun dari mobil paman.
"Paman aku ke Kantin sebentar untuk sarapan" Ucapku sambil berjalan menuju kantin.
Paman mengangguk dan berjalan menuju kantornya.
*****
Hari ini Paman mengajar di Kelasku, aku tidak bisa konsentrasi. Paman seperti berbeda saat mengajar dan saat bersamaku bahkan saat dia mengecupku. Dia Berbeda di tiap kesempatan.
Ah..Benar saja ini tak baik..Otakku menjadi m***m.
Kelas berakhir..Dan ada Dua mata kuliah lagi setelah ini.
Aku menuju kantin untuk makan siang.
"Sar..Kita Jalan ke Mall yuk.." Ajak Amel.
"Gw gak Bawa motor, Gw tadi nebeng ke kampus sama paman gw" Jawabku.
"Gw bawa mobil kok..Yuk.." Amel sambil mengedip menggodaku.
Aku tersenyum mengangguk.
Aku mengirim pesan ke Paman, Aku akan pulang malam.
Jam Kuliah selesai, Aku ke Mall deket kampus untuk sekedar makan dan Membeli beberapa baju.
" Mel Udah jam 7, yuk kita pulang. Ibu gw keburu pulang nanti gw di marahin" Ajakku kepada Amel.
"Oke"..jawab Amel.
Saat sampai rumah Ternyata paman dan Ibuku sudah selesai makan malam.
"Hallo Ibu..Aku langsung memeluk ibuku"
"Dasar anak manja, Tadi kamu kemana aja jam segini baru pulang" Tanya Ibuku.
" Tadi aku ngeMall dulu Bu sama Amel" Jawabku.
"Oia Ibu mau kerumah Bu Ami dulu buat anter Oleh oleh" Ucap ibuku.
"Kiki anter Kak.." Paman ingin mengantar Ibuku.
"Nggak Usah Kakak ada yang jemput, Sekalian mau Liat Cucu Bu Ami" Tolak Ibu.
"Sarah sana mandi dulu, Kamu bau" Ucap ibuku menggodaku.
Aku tersenyum dan masuk kekamar mandi.
Setelah selesai mandi aku keluar dengan Baju piyama berkancing depan dan celana pendek.
"Paman tidak ada di ruang Tv kemana Dia" Gumamku dalam hati.
Aku duduk di Sofa dan menyalakan Tv.
Karena lelah aku tertidur, Tiba tiba Dadaku terasa dingin.
Aku membuka mata dan aku terkejut ternyata paman sedang mencium dadaku yang menyembul di Atas Bra ku. Kancing bajuku sudah terlepas semua.
"Apa yang paman lakukan" ? Tanyaku gugup dan sambil menutup Dadaku yang terbuka.
"Aku merindukanmu" Jawab Paman menatapku, Kemudia Paman mengecup Pipiku.
Dia memegang tanganku agar aku melepaskan Bajuku yang aku tutup.
Dengan perasaan Ragu aku melepas tanganku, Aku malu karena Bra dan separuh Dadaku terlihat.
Tangan Paman menelusup ke Belakang Tubuhku, Dia membuka Pengait Bra.
Setelah Terlepas paman menaikan Bra ku keatas.
Terlihat paman menatap buah dadaku.
"Tubuhmu sangat Indah sarah" Bisik Paman ke telingaku..
Aku tersenyum malu.
Paman langsung menghisap p****g kiriku dan Tangannya memainkan p****g sebelah kanan.
"Ah.." Tiba tiba aku mendesah. Ternyata begini rasanya di mainkan Buah dadanya.
Biasanya aku hanya melihat sekilas di Film biru yang biasa Teman-temanku tonton.
Aku hanya bisa mendesah merasakan Nikmatnya Buah dadaku di hisap bergantian oleh Paman Angkatku.
Paman membuat tanda merah di Buah dadaku yang putih.
Setelah Puas Paman menutup kembali Bra ku dan mengancing pengaitnya.
Bajuku pun dia kancingkan lagi seperti semula.
Aku bingung paman tiba tiba duduk menjauh.
Tok..Tok..
"Kiki ..Sarah..Ini Ibu.." Buka pintunya.
Paman berjalan dan membuka pintunya.
"Kalian belum tidur?" Tanya Ibu kepada kami.
"Kami menunggu Kakak Pulang" Jawab Paman Santai.
Aku masih tegang takut Ibu tahu perbuatan m***m kami.
"Kok Ibu gak kedengeran sih..datang?" tanyaku.
"Ibu di antar temen ibu, Tadi ibu lihat kalian serius nonton TV "
Ah..Lega rasanya..Ibu tidak melihat perbuatan Gila kami.
"Ibu Tidur dulu ya..Ngantuk.." Ucap Ibuku sambil berjalan kekamarnya.
Aku melirik Paman yang Asik menonton Acara di Tv.
"Apa paman mengantuk?" tanyaku.
Paman menengok.
"Belum.."
"Aku mengantuk paman, Boleh aku duluan Tidur?" Tanyaku.
Pamanku mengangguk.
Aku meninggalkan Paman yang masih Asik melihat berita Olahraga.
Dikamar aku melamun sambil melihat Dadaku di Cermin penuh dengan tanda merah hasil karya Paman Lucky.
Entah kenapa Paman sangat pintar mengatur emosinya, Sebelum Ibu datang Rona wajahnya sangat b*******h tapi setelah ibu ku datang Tiba tiba Wajahnya terlihat santai tanpa ekspresi gugup.
Perasaanku sekarang menjadi campur aduk, satu sisi aku senang paman merespon perasaanku tapi satu sisi Aku takut paman hanya nafsu belaka kepadaku.
Entah ini Cinta atau Nafsu.
Entahlah..Sepertinya aku harus lebih menjaga jarak, Aku tidak ingin kehilangan Kehormatanku secara ceroboh walaupun aku tahu aku sangat mencintai Paman Lucky.
Karena Aku tau Cinta membuat seseorang hilang akal dan Bodoh!!
TBC..