SARAH POV.
Jam Alarmku berbunyi, Saatku tengok ternyata jam menunjukan pukul 7.
Hari ini hari sabtu, Aku libur Kuliah.
Aku membuka kunci kamar dan melongok ke luar kamar. Biasanya Aku tidak pernah mengunci kamar. Tapi karena Paman sekarang sangat berbahaya dengan otak mesumnya. Aku selalu siaga, Salah satunya mengunci kamarku.
Aku kembali kekamar dan mencuci muka dan gosok Gigi.
Aku keluar dari kamar, Sepi.
Kemana Ibu dan Paman Lucky.
Aku berjalan ke dapur untuk sarapan dan ternyata Ibu belum masak untuk sarapan.
Aku sangat lapar, Aku berjalan keluar rumah untuk mencari sarapan.
Mobil Paman ada di garasi rumah.
Sepertinya Paman dan Ibu berolahraga.
Aku tengok kiri kanan di gang Komplek rumah, ternyata ada tukang Bubur ayam.
Aku berjalan untuk membeli Bubur Ayam.
Tid..
"Hai Sarah.." Ada seserang menyapaku.
Aku mencari ke arah suara, Ternyata laki-laki Menyebalkan.
"Bisma..Kenapa kau ada di depan rumahku sepagi ini..Ah Tuhan kau penguntit"Ucapku sebal.
"Hai..Aku baru saja tiba, Aku ingin mengajakmu jalan jalan, Nonton misalnya" Ucap Bisma.
"What?? Kau Gila Bisma!!" jawabku.
Aku terus berjalan pelan dan Bisma mengikutiku dengan mobilnya berjalan pelan.
"Apa Kau menolakku Sarah" tanya Bisma kesal.
"Ya..Aku menolakmu Bisma!!" Jawabku ketus.
"Oke kalau kau tidak bisa di ajak Secara halus maka nanti aku akan mengajakmu secara kasar, Ingat Aku Bisma Hermawan tak boleh ada yang menolakku" Teriak Bisma sambil mobilnya di belokan dan menyenggol tubuhku.
Brukk..Badanku terjatuh ke Got. Lutut dan sikuku lecet mengeluarkan darah. Aku tergores di Batu bekas Sisa bangunan.
Aku menangis menahan sakit. jalan sepi Tidak orang yang melintas jadi tidak Ada yang membantuku.
Aku terbangun dengan Tangan dan kaki penuh Lecet.
Aku menangis dan kembali ke Rumah.
Paman dan Ibuku sudah kembali, Mereka kaget melihatku menangis dan lutut dan siku berdarah.
"Sarah..Apa yang terjadi kenapa Siku dan lututmu kenapa bisa terluka" Ibuku bertanya dengan wajah cemas.
Paman mendekatiku dan memapahku untuk berjalan ke Sofa.
"Mobil menyenggolku Ibu..Hiks..Hiks.."
Jawabku sambil menangis.
Paman berlari ke Dapur dan mencari Kotak P3K.
Paman mengobati Lukaku.
Airmataku tak henti keluar, Sangat perih.
Paman mengusap pipiku, Menghapus air mata ku.
"Apa kamu ingat No polisi mobil Yang membuatmu terluka" tanya paman.
"Ti..dak paman.." Jawabku bohong.
Aku tau siapa Bisma, Menurut cerita yang aku dengar dia adalah Anak konglomerat di Kota ini. Orang tua nya pengusaha Sukses karena itu Aku tidak mau Berurusan dengannya.
"Baiklah Istirahatlah..Nanti siang kita kerumah sakit. Kalau tidak di obati dengan benar bisa infeksi" ucap pamanku sambil membereskan kotak P3K.
"Kamu sebenarnya mau kemana sih Sayang " Tanya Ibuku.
"Sarah mau beli bubur, Tapi tiba-tiba ada mobil ugal ugalan bu..Kesenggol masuk Got" Ucap Sarah sedikit berbohong.
"Ibu mengajak Pamanmu lari pagi, Jadi Ibu belum masak untuk sarapan. Maafin Ibu ya.." ucap Ibu memelas.
"Ibu.." Aku membuka Lenganku ingin dipeluk.
Ibu menghampiriku dan memelukku.
Aku anak Tunggal, Ibu hamil diriku saat berusia 35 Tahun jadi Ibuku memutuskan tidak punya anak lagi karena kesehatannya.
Aku sangat di manja. Walaupun Ibu hanya PNS di kantor pemerintahan tapi Ibu selalu memenuhi kebutuhanku.
*****
Saat istirahat di kamar ..
Ponselku berdering, Ternyata Lia menghubungiku.
"Halo Lia ada apa kau menghubungiku" Tanyaku di telpon
"Apa kamu punya waktu, Kita jalan ke Toko buku yang dulu kita datangi" Tanyanya.
"Aku tadi pagi terjatuh kaki dan tanganku penuh luka, maaf Lia"
"Baik sarah Semoga cepat sembuh" Ucap Lia dan menutup Telponnya.
Lama Lia tak pernah menghubungiku, Dia satu kampus tapi beda jurusan.
Aku ingat, Lia satu tingkat dan satu jurusan dengan Bisma.
Apa Bisma menyuruhnya menanyakan kabar dengan berpura pura.
Entahlah..
"Sarah bersiaplah..Kita ke Klinik" Ajak Paman.Dia berteriak di luar kamarku.
"Aku tidak bisa mengganti baju paman, Bagaimana aku pergi. Tolong panggilkan Ibu" Teriakku di dalam kamar
"Buka pintunya"
Aku membuka pintu dan paman masuk. Dia mengunci pintunya.
"Kemana Ibu paman?"
"Ibumu berbelanja ke supermarket" Jawab Paman.
Jantungku mulai berdebar, Sekarang paman berhasil masuk ke kamarku.
Apakah paman akan memperkosaku.
Ah..Tidak aku sangat takut.
Aku mematung di Depan Pintu.
"Sarah?" Paman Memanggilku.
" Iya paman" Jawabku dengan mulut bergetar.
Jujur aku sangat takut, Aku masih Perawan. Aku takut dia akan menodaiku.
Pikiranku kacau.
Paman Mendekatiku, Dia menyentuh pundakku, Aku terpejam karena takut.
"Aku tidak akan melukaimu Sarah, Aku akan menjaga kesucianmu" Ucap Paman di telingaku.
Aku membuka mata Dan membalikan badan.
"Ah..Sakit..." Tiba tiba tanganku yang terluka sangat sakit.
"Sini aku bantu membuka bajumu, Dan aku berjanji tidak akan menyentuhmu bila kamu tidak mau"
Aku ragu tapi paman meyakinkanku.
Dia membuka pelan pelan Bajuku dan celana pendek yang aku pakai.
Sekarang Aku hanya menggunakan Bra dan CD.
Paman menatapku dengan diam, Aku tahu pasti paman b*******h.
Tiba tiba aku berpikiran gila, Kenapa aku tidak menggodanya saja.
"Paman Aku kurang nyaman menggunakan CD bekas semalam. Bolehkan Paman bantu aku menggantinya". tanyaku.
Tanpa Aba aba paman menurunkan CD ku. Dan menariknya sampai terlepas dari kakiku.
Aku mengambil CD dilemariku dan memberikannya kepada paman.
Paman memandangi Bulu yang tumbuh di Sela selangkangku.
"Sebelum mengganti celana alangkah baiknya 'Punya' Mu aku cuci Sarah"..
Astaga Paman menuntunku ke kamar mandi, Dia mendudukan ku di closet duduk.
Dia menganbil semprotan. Dia membuka kakiku dan mulai menyentuh lubang kewanitaanku. Dia mencucinya dengan air.
Aku terpejam ada rasa geli dan nikmat yang tidak bisa aku ungkapkan.
Saat membuka mata ternyata paman selesai mencuci lubang kewanitaanku.
Seumur hidup aku baru merasakan ada yang menyentuh area terlarangku. Aku gugup dan anehnya aku menurut saja saat paman menyuruhku mencuci Lubang kewanitaanku.
paman Mengambil Handuk dan mengeringkan Area terlarangku.
Aku dipakaikan CD, celana dan Baju.
Persis seperti anak bayi pakaikan baju.
"Ayo kita berangkat" Ajak paman.
Aku berjalan mengikuti Paman.
Kami mulai jalan ke Klinik, Sepanjang perjalanan aku hanya diam dan sekali kali melirik paman.
Paman Dengan santai mengendarai mobilnya, Tak canggung seperti diriku.
Aku masih merasakan bagaimana dia dengan lembut menyentuh 'Milikku'.
Rasanya Aku sudah sangat ternoda walau aku masih perawan. Tangan dan Kecupan paman sudah menyentuh semua bagian tubuhku.
"Ayo turun"Ajak paman.
Aku mengangguk dan berjalan masuk ke Klinik.
Paman ke ruang pendaftaran, aku duduk di ruang tunggu pasien.
"Sarah.." Ada orang memanggilku.
"Bisma??"
" Ngapain kamu di sini?" tanyaku heran.
Entah kenapa Bisma selalu tau aku di mana. Aku terlukapun karena dia.
"Apa itu sakit?" Tanya nya.
"Jangan pura pura kamu tidak tahu kalau kamu penyebab aku terluka" jawabku ketus
"Maafkan aku sarah, Aku hanya emosi dan hanya ingin membuatmu kaget ternyata aku melukaimu" Jawab Bisma dengan muka penyesalannya.
Tapi aku terluka karena nya, Aku tidak bisa menerima nya walau hanya berteman.
"Aku tidak bisa memaafkan sikap bercandamu ini, bahkan aku tidak bisa berteman denganmu" Jawabku.
"Sarah..Ayo.."ajak paman
Paman hanya tersenyum ke Bisma.
Kalau saja Paman tahu Bisma penyebab Aku terluka maka bisa dipastikan paman akan memukulinya.
Bisma terus melihatku, terlihat dari kaca dinding klinik.
kami berdua pulang setelah selesai mengobati lukaku di Klinik.
Tiba tiba ada mobil menghalangi jalan kami.
Paman turun dan menghampiri mobil itu.
Aku keluar dari mobil.
seseorang keluar dari mobil dan itu adalah..
"Bisma" Aku memanggilnya terkejut.
"Maaf Om..Aku mau berbicara dengan sarah" ucap Bisma.
"Apa dengan cara aneh seperti ini?Tanya paman.
"Sarah sangat susah aku dekati, Aku menyukainya Om. Aku ingin membawanya jalan jalan"
Paman memandangku, Dan aku menggeleng.
"Baiklah silahkan" Jawab Pamanku
What...Paman mengijikannya.
"Bisma sudah aku bilang aku tidak menyukaimu dan aku mulai takut kepadamu" Ucapku sambil menahan tangis.
"Tapi aku sangat menyukaimu Sarah, Hanya kamu yangm berani menolakku. Kamu berbeda. Please.. Sarah..Jangan Tolak aku. Aku bisa gila" Ucap Bisma sambil berteriak.
Aku melirik paman dan dia hanya diam saja.
"Maafkan aku Bisma, Kamu tidak bisa memaksakan semua kehendakmu kepada orang lain, Aku menyukai orang lain" ucapku sambil menempelkan tanganku di dadaku.
"Maukah kamu berteman dengaku?" Tanya bisma.
"Baiklah..Tapi dengan satu syarat"
"Apa itu?"
Jangan menguntitku.
"Baiklah" jawab Bisma menangguk.
Dia masuk ke mobilnya
Dan mulai meninggalkan kami.
Aku dan Paman kembali ke dalam mobil.
Paman mulai melajukan mobilnya.
"Kenapa kamu tidak bilang kalau kamu menyukai paman?" Tiba tiba paman bertanya kepadaku.
"Itu berbahaya paman, Dia sangat terobsesi memilikiku. Aku tidak mau paman terluka" Jawabku
"Ternyata selain aku ternyata ada yang lain terobsesi denganmu sarah" ucap paman.
Apa? Paman terobsesi denganku??
Pantas saja paman selalu b*******h denganku, ternyata paman juga terobsesi dengannku. Tapi tidak dengan hatiku.
Jujur aku kecewa.
TBC...