SARAH POV.
Sarah sekarang mempunyai dua laki kaki berbahaya yang mengancam keselamatan dan kesuciannya.
Sepanjang jalan Sarah masih memikirkan Perasaan Sukanya pada Paman Lucky, Perasaan suka masih besar di hati Sarah..Tapi perlakuaan Pamannya yang begitu b*******h padanya membuat Ia takut kehilangan kesuciannya. Apalagi Dia menyukai Saat paman menyentuhnya.
Bisma yang terobsesi memilikinya, menjadi sangat berbahaya. Buktinya Luka- luka Di lutut dan siku nya adalah hasil perbuatan Bisma.
"Kamu melamun Sarah" Tanya Paman kepadaku
"Hem..Maaf paman.."Jawabku.
"Kalau memang kamu tidak menyukai Temanmu itu, Kamu tidak usaha menerima cintanya. Bukankah kamu menyukai Paman?" Tanya paman sambil tersenyum.
Aku tertunduk malu mendengar pertanyaan Paman.
"Tapi aku tau paman tidak menyukaiku sebagai seorang wanita, Paman hanya menyukaiku sebagai saudara angkat. Paman menyentuh tubuhku karena terobsesi dan pelampiasaan saja kan? Aku tidak yakin meneruskan Rasa ini" jawabku Panjang.
Kikkk...
Paman menghentikan mobilnya dengan menginjak pedal Rem sekaligus.
Aku terhuyung ke depan.
"Apa yang paman lakukan" tanyaku dengan muka terkejut.
Paman menatapku sambil tangannya masih kemudi.
"Apa kamu tau perasaanku padamu?" Tanya paman.
Aku menggeleng.
"Aku juga menyukaimu Sarah, Aku ingin selalu menyentuhmu bahkan ingin menidurimu. Tapi aku bingung bagaimana cara mengatakan kepada Ibumu bahwa aku ingin memilikimu. Dia Kakak yang baik bahkan sangat aku hormati, Apa Pantas aku memintamu darinya" Jawab Paman dengan muka sedih.
Aku kaget mendengar Paman ternyata mempunyai perasaan kepadaku, ternyata pikiranku salah selama ini.
Sungguh Aku ingin teriak karena merasa sangat bahagia.
"Aku ingin menikahimu saat kamu lulus kuliah" Ucap Paman.
Aku terkejut mendengar Paman mengatakan seperti itu. Impianku selama ini akan menjadi kenyataan.
Impian seorang gadis dinikahi pujaan hatinya.
Ah..Aku sangat bahagia.
"Benarkah itu Paman?"Tanyaku.
Paman mengangguk dan memegang tangan kananku lembut.
"Aku ingin hidup denganmu dan memiliki anak yang banyak" Ucap paman menyentuh perutku.
"Apa kamu mau menjadi pacarku?" Tanya paman.
Aku menunduk dan mengangguk sambil tersenyum.
Paman menyalakan mobilnya kembali dan tak lama kita sampai Rumah.
Ternyata Ibu sudah siap dengan Masakannya.
" Eh anak ibu udah pulang" Ibu menyapaku saat aku masuk ke dalam rumah.
"Ayo makan" ajak Ibu.
Kita bertiga akhirnya makan siang, Entah karena lapar atau bahagia Aku makan lahap sekali.
Disela sela kita menikmati makanan Ibu meminta tolong kepada Paman.
"Ki..Antar Kakak rumah Teman kakak ya..Gak jauh kok, Kakak mau antar berkas kemarin yang kebawa sama kakak. Sekalian mau ada acara makan makan" Ucap Ibu.
"Ibu kok pergi lagi?" tanyaku merengek.
"Ibu cuma bentar sore juga pulang,Kamu istirahat dirumah aja ya..Istirahat biar senin kamu sembuh dan bisa kuliah.," Jawab Ibu.
Aku mengangguk.
Tak lama ibu pergi di antar Paman.
Aku sendiri di ruang TV. Entah kenapa mata ini terasa mengantuk, mungkin efek obat yang aku minum.
"Sarah" Serasa ada yang berbisik di Telingaku.
Aku membuka mataku dan ternyata paman di sampingku.
"Paman sudah datang?" tanyaku
Paman mengangguk dan mencium pipiku.
"Apa kamu mengantuk" tanya.
" Aku sangat mengantuk paman, Efek obat sepertinya" Jawabku
"Mau paman temani tidur" tanyanya senyum.
"Tapi paman pasti nakal" Jawabku.
"Paman hanya ingin ini" Ucap paman Menunjuk buah dadaku.
Aku tersenyum.
Tanpa persetujuanku, Paman menarik bajuku ke Atas dan melepas pengait Bra ku
Dia memandang buah dadaku yang masih ada tanda merah samar.
"Ayo kita ke kamarmu" Ajak paman.
Aku berjalan dengan p******a tak tertutup bra.
Dan sesekali paman mencubit pelan putingku.
Sekarang Aku di kamar bersama paman.
Aku tertidur terlentang.
Paman Membuka baju dan Bra ku dan mengambil selimut.
Dia menyusui di Buah dadaku, selimut menutupi kepalanya yang sedang di atas dadaku.
"Ah..Paman..Jangan di gigit, sakit"
aku mendesah dan ada rasa sedikit sakit saat paman menggigit pelan putingku.
Dia bergantian menyusui buah dadaku, Ada perasaan aneh Didadaku.
Terasa sangat nikmat bahkan Buah Dadaku mengeras.
Paman melepas hisapannya.
Ternyata dia melepas Celananya dan terakhir Boxernya.
Astaga Batang kemaluan paman sangat besar dengan bulu-bulu yang sangat tebal.
Aku sampai melotot sangat melihatnya.
Paman memintaku miring, Dan dia mulai menyusui lagi.
Tapi tangannya aktif mengocok batang kemaluannyanya sendiri sambil terus menghisap putingku.
Paman tak hentinya menghisap putingku, Terasa perih tapi aku tak berani menghentikanya. Mata paman berubah sayu dan mengerang.
"Ah.."Paman mengeranga.
Kulihat cairan putih keluar di Ujung k*********a.
Dia melepas Putingku dan mengambil tisu di Nakas.
Dia membersihkan Cairan dan mengecup bibirku.
"Terimakasih Sarah, aku akan kembali setelah membersihkan Tubuh" ucapnya sambil berlari ke kamar mandi.
Aku kembali memakai Bra dan bajuku.
Kami tertidur sambil berpelukan.
---
"Sarah..Kiki ini ibu.." Buka pintunya.
Aku terkejut dan langsung terbangun.
Aku membangunkan Paman.
"Paman bangun..Ibu datang ." Aku membangunkan Paman sambil menggoyangkan badannya.
Paman membuka matanya dan langsung keluar menuju kamarnya.
Aku keluar dengan tertatih dengan luka di kaki dan tangan.
"Ibu udah pulang?"
"Iya..Ibu lupa bawa kunci rumah, Maaf ibu mengganggu tidur kamu" Ucap ibu sambil berjalan ke Dapur.
"Eh Kak ..kok gak telpon, Gak minta jemput?" Tanya Paman kepada Ibuku
"Kakak ikut Temen ketemu pas beli Makanan, ayo kalian makan" ibu sambil mengajikan makanan.
Kami mengobrol bertiga sampai Petang.
****
Kami bertiga menonton TV bersama, Paman dan aku seperti Keponakan dan Paman seperti biasa.
Tok..Tok..
"Permisi.."
Tiba tiba ada suara orang bertamu.
"Biar aku aja kak.." Sambil Paman keluar dan membuka pintu.
"Selamat malam Om..Sarah Ada" Terdengar seseorang menyebut namaku.
"Selamat malam.."
Aku menghampiri tamu yang datang, astaga Dia Bisma.
"Bisma..!! Ada keperluan apa kamu datang ke rumahku??" Tanyaku.
"Aku ingin berkunjung, Apa kamu keberatan?" Tanyanya.
Aku berpikir dia akan kasar bila aku menolaknya.
"Masuklah.." Ajakku sambil tersenyum.
Aku melirik paman, terlihat paman seperti tidak menyukai keputusanku.
"Eh..Ada tamu, Silahkan masuk dan duduk" Ibu menyapa Bisma.
"Kamu mau minum Apa??" Tanyaku.
"Terserah"..Jawab Bisma.
Bisma duduk di Ruang tamu, Paman kembali keruang Tv. Paman melanjutkan acara menonton TV.
Aku membuat Teh Hangat untuk Bisma.
Kalau saja Paman dan Ibu ku tahu Aku terluka karena Bisma. Ibuku bisa membawa pisau dari dapur dan mencincang Bisma.
Aku menyuguhkan Teh hangat untuk Bisma.
"Apa lukamu sudah sembuh Sarah" Tanya Bisma.
"Iya sudah membaik" jawabku.
"Maaf membuatmu seperti ini" Bisma menunduk.
"Husss.Jangan berisik,Keluargaku tidak tahu kalau ini perbuatanmu" Ucapku sambil jariku di tempelkan di bibir.
"Oh Baiklah.." jawabnya.
"Aku khawatir karena kamu terluka, Aku selalu ingin mengunjungimu. Aku senang kamu menerima kunjunganku" ucap Bisma tersenyum.
Aku ikut tersenyum..
Wajah Bisma sangat manis, kulit putih bersih,Hidung mancung. Tapi aku tidak menyukainya. Hatiku sudah terpaut untuk paman.
"Kalau kamu sudah sembuh bolehkah aku mengajakmu jalan Sarah" Tanya nya.
Aku mengangguk ragu sambil tersenyum terpaksa. Aku Takut dia akan melukaiku bila menolaknya. Makanya Aku Iya kan.
"Aku pamit dulu Sarah, Nanti aku berkunjung lagi"Ucap Bisma berpamitan.
"Baiklah aku antar kau kedepan" ucapku sambil berjalan di belakang bisma.
Bisma masuk kemobil yang dulu menyenggolku, dan dia kembali dengan sebuah kotak besar.
"Ini untukmu" Ucapnya sambil memberi sebuah kotak.
"Terimakasih"..
Aku masuk ke rumah dan meletakan kotak di meja makan, Aku membukanya ternyata dalamnya adalah kue tart bertuliskan "Maafkan Aku".
Ibu menghampiriku.
"Manis sekali temanmu ini Sarah, Liat Kuenya..sangat manis... Ayo kita makan" Ajak Ibuku.
Aku tersenyum, Ibuku tidak tahu betapa berbahayanya Bisma.Luka di siku tangan dan Lututnya Buktinya.
Paman masih cuek, Setia dengan acara Nonton TV.
Setelah puas dengan kue pemberian Bisma, Ibuku masuk kekamarnya untuk Tidur. Jam menunjukan jam 9 malam.
Akupun berniat masuk kekamarku.
Tiba-Tiba..
"Sepertinya ada yang bahagia dapat kunjungan gebetannya," Sindir Paman kepadaku tanpa wajahnya berpaling sedikit dari TV.
Aku berjalan mendekati Paman, Aku harus menjelaskan kenapa Aku menerima kedatangannya.
"Paman cemburu?" Tanyaku sambil duduk dan melipat kedua tanganku di d**a.
Paman tersenyum.
"Tidak..,Aku hanya tidak menyangka kamu cepat merubah sikap. Kemarin kamu mengusirnya saat datang kerumah. Sekarang kamu baik kepadanya" Ucap paman sambil tersenyum sinis.
"Ada hal yang tidak bisa aku jelaskan sekarang kepada paman. Tapi aku bersikap seperti ini bukan karena aku mulai menyukai tapi lebih karena pertahanan diri agar hidupku aman" Jawabku
Paman mengerutkan dahinya.
"Apa maksudmu?" Tanyanya.
"Bisma Anak konglomerat di kota ini, Tidak pernah ada wanita yang menolak kepadanya. Hanya Aku yang berani menolaknya, sehingga dia terobsesi padaku. Dia menguntit dan memaksa memilikiku. Dia sangat Berbahaya Paman" Jawabku panjang.
"Termasuk kejadian Hari ini yang membuatmu terluka?" Tanyanya lagi.
Aku melirik paman dan tersenyum.
"Iya" Jawabku.
Paman mengepalkan tangannya dan memukul sofa.
"Kau gila Sarah, Kenapa kamu tidak mengatakan sebenarnya pada paman?" Paman emosi.
"Aku tidak mau berurusan dengannya paman, Dia terlalu berbahaya" Jawabku.
"Tapi lebih berbahaya dia mendekatimu Sarah" Ucap paman sambil menatapku.
Aku merasa bahagia paman sangat mengkhawatirkanku.
"Selama paman menjagaku tidak akan ada yang melukaiku paman" ucapku sambil memegang tangan kirinya.
"Aku akan mengikuti permainannya paman, Aku tahu dia hanya gengsi saat dia tidak mendapatkanku. Aku yakin setelah dia dekat dengaku maka dia akan bosan dan melepaskanku" Ucapku.
"Kalau dia benar menyukai mu? Tanya paman lagi.
"Haha..Haha.".Akupun tertawa.
"Aku hanya wanita sederhana tidak mungkin dia menyukaiku, Dia Playboy Kelas kakap dan banyak uang. Banyak wanita yang lebih menarik dariku. Aku yakin dia hanya penasaran saja" jawabku.
"Kamu wanita yang menarik sarah, Cantik alami dan sikapmu yang baik kepada orang lain akan banyak yang menyukaimu. Termasuk aku" ucap Paman sambil memandangku.
Aku tersipu malu saat paman mengatakan hal itu, Aku tidak menyangka paman berani menyanjungku.
"Aku lebih dulu menyukaimu paman, Jauh sebelum aku mengakuinya. Saat paman Memperkenalkan Alm.Istri paman padaku dulu, aku sangat patah hati. Aku tidak nafsu makan dan akhirny aku di rawat di rumah sakit..Haha..Betapa Bodohnya aku dulu"
Ucapku sambil tertawa.
Paman mengelus pipiku.
"Maaf aku mungkin telah menyakiti hatimu" ucap paman lembut.
" Sudahlah paman, Semua telah terjadi tidak ada yang harus di salahkan. Karena aku yang salah yang telah berdosa menyukai pamanku sendiri"
Paman memelukku, Kepalaku bersandar ke Dadanya. Dia mencium pucuk Kepalaku.
"Aku berjanji akan menjagamu dan menikahi saat lulus nanti" Ucap Paman pelan.
"Benarkah paman? Tapi itu masih lama sekitar 2 tahun lagi" ucapku yang kecewa menunggu lama untuk bisa menikah dengan paman.
"Kenapa kamu ingin segera aku nikahi?
Bukankah aku selalu menyentuh dan menikmati tubuhmu?" Tanya paman sambil tertawa.
Bukk..
Aku memukul lengannya dengan tanganku.
"Paman m***m" Jawabku cemberut.