WARNING: 18+!! STRONG THEME
---
Tidak pernah, bahkan dalam imajinasi terliarnya, Stefhana Genesis yang adalah seorang mahasiswi biasa, membayangkan dirinya akan menjadi target dari Blood of Entertainment (BFE), sebuah organisasi pembunuhan terbesar di Asia Tenggara.
Hidup tidak berpihak padanya kali ini. Kejadian demi kejadian menegangkan terjadi dan membuatnya terus berlari sehingga akhirnya gadis itu bertemu dengan Adrian Sullivan, seorang pria yang berkata kalau ia akan menyelamatkan Stefhana.
Namun, apa yang akan terjadi jika ternyata Adrian sendiri juga adalah putera dari pendiri BFE? Terlebih, Adrian juga telah jatuh cinta pada Stefhana?
Bisakah Stefhana lari dari takdir yang menimpanya?
"Sshhh, there is no escape, honey..."
---
PLAGIARISMS ARE EXTREMELY PROHIBITED
DILARANG COPY PASTE!
CERITA 100% FIKSI
Hai, namaku Marine. Aku seorang mahasiswi jurusan Kelautan.
Kepindahanku ke sebuah rumah mungil di pinggir pantai menjadi awal pertemuanku dengannya. Bentuk fisik tak lazim bagaikan gabungan manusia dan ikan itu membuatku penasaran. Ditambah warna sisik berkilauan itu menarik seluruh perhatianku. Tak pernah terpikir sebelumnya jika aku akan memiliki seekor teman yang tidak biasa.
Ocean, namanya. Dia seekor Siren jantan.
Siren, makhluk dengan wujud seperti Mermaid, tetapi memiliki kekuatan yang jauh melebihi Mermaid. Siren penuh dengan niat jahat dan sihir. Wujud mereka mengerikan, ukuran mereka besar dan mengarah pada percampuran manusia dengan ikan dasar laut. Begitulah yang kubaca di buku.
Namun yang kudapati di depan mataku sendiri ini sedikit berbeda. Aura suram dan mistis itu memang menyeruak kuat dari Ocean. Ukuran tubuhnya memang setara Hiu, tetapi fisik itu sangat indah dan memikat. Sisik-sisik itu berkilauan di bawah sinar bulan dan matahari. Belum lagi dengan suara nyanyian yang dapat membuat siapapun seperti tersihir dan menenggelamkan diri ke laut.
Berteman dengan Ocean tentu saja membuatku senang sekaligus penasaran. Terutama karena aku adalah seorang gadis pecinta laut yang kini tengah mengambil kuliah kelautan. Awalnya aku mengira hal ajaib ini adalah sebuah sebuah jalan yang membuatku bisa mendalami laut lebih lagi.
Namun, semakin aku membaca tentang Siren, perasaanku semakin tidak enak. Bulu kudukku merinding tiap kali aku menyadari sesuatu memperhatikanku dari laut di luar. Ocean tidak meninggalkanku. Mata emas bagai hewan itu bercahaya di tengah gelapnya laut. Memandangku dari balik karang seperti serigala memantau mangsanya.