gue kira kebahagiaan itu bakal hidup ketika beranjak dewasa, ternyata engga. Kenapa gue bilang begitu, karena ketika awal gue beranjak dewasa diumur 19 banyak kejadian yang menurut gue diluar ekspetasi banget. Dari kisah cinta, keluarga, teman dan masalah hidup lainnya. Semacam dikasih suprise dah sama kehidupan . Tapi setiap hal yang terjadi ternyata kehidupan atau semesta memberikan keindahan juga . ya, keindahan yang gue lewati ketika usai kejutan yang diberikan. Sebenarnya gue pengen banget ngasih tau orang" buat engga menyerah dengan apa yang udah dilalui terutama hal pait, karena gue yakin setiap kepahitan akan ada kemanisan yang sekiranya muncul di ending terakhirnya nya. Jika lu pada ingin tau kisah kehidupan gue yang gak ada menariknya. ayo baca hehehe

Ditakdirkan menjadi kakak adalah pilihan terakhir dihidupku, mengayomi dan bertanggung jawab untuk kedua adikku sangatlah susah. Mereka sangat lah rewel dan pembangkang. Apalagi adikku yang kedua rasanya aku ingin menelamkan dia di tengah laut. Bukan hanya itu terkadang aku tidak mengerti jalan pikiran orang tuaku. Bukan kah orang tua harus mengajari salah dan benar kepada anaknya, kenapa orang tua ku tidak begitu kepada adikku kedua, bahkan kesalahan fatal tetap ditanggapin dengan baik. Jika aku melakukan hal serupa mungkin aku akan dikeluarkan dari rumah. Aku berpikir apa semua anak pertama mengalami hal serupa seperti aku? kurang kasih sayang, harus sempurna mungkin untuk adik adiknya, bahkan harus bertanggung jawab atas kesalahan adiknya. huft, sunguh melelahkan. Tidak hanya di rumah saja, kebahagian di pertemanan dan percintaan saja aku sangat suram. Bahkan sampai saat ini aku belum pernah pacaran. Padahal usia aku sudah 17 tahun. Tapi, tidak seorang pun yang mendekatiku. Apakah aku terlalu jelek dan miskin ?