Story By Nia Kurnianie
author-avatar

Nia Kurnianie

bc
Si tompel yang jelita
Updated at Aug 22, 2023, 23:35
mentari mengintip dari sela sela gorden,pertanda hari mulai pagi.Gita merasakan tubuhnya remuk redam,dia pun menggelmentarimentariiat.mencoba meregangkan badannya. "'dug"' tangannya menyentuh sesuatu,Gita pun segera menengok ke tempat tangannya membentur sesuatu. "haa..." jeritan Gita hampir lolos dari mulutnya,namun sebuah tangan dengan bengis menutup mulut Gita yang sedang terbuka lebar. "gak perlu teriak.aku pun pasti memberikan apa yang kau inginkan" suara serak khas bangun tidur menarik kesadaran Gita. memori di otaknya memutar kejadian semalam.masih membekas jelas di fikirannya,semalam Bagas menjemput dia saat pulang kerja. namun Gita tiba tiba tak ingat apa pun setelah meminum air pemberian Bagas.saat dia membuka mata,ternyata dia sudah ada di sebuah kamar yang terbilang cukup mewah di mata Gita. Belum sempat Gita berfikir kenapa dia berakhir di tempat tidur ini,tiba tiba datang sosok lelaki asing. Tanpa babibu,dia melucuti semua pakaiannya,dan langsung menerkam Gita. meronta,menangis,menendang.semua sudah Gita upayakan agar terlepas dari kungkungan sang lelaki,namun apa daya.tubuh mungil Gita seakan ditelan oleh sosok tinggi,tegap. malam panas pun Gita lewati,sang lelaki menungganginya tanpa lelah.meski telah berulangkali dia mendapatkan pelepasan,namun seakan dia kerasukan iblis hingga tak sedikit pun menyisakan iba pada Gita yang akhirnya jatuh pingsan saking tak mampunya bertahan menghadapi gempuran sang lelaki. "siapa kamu sebenarnya hah?apa salahku sampai kau nodai aku tanpa belas kasih?awas saja,aku akan melaporkan semua tindakanmu pada polisi" raung Gita dengan penuh emosi,setelah menyadari apa yang menimpanya semalam. "jangan munafik,bukankah kamu pun menikmatinya,manis?kamu pun sudah sering melakukannya dengan Bagas bukan?sampai dia bosan dan menjualmu padaku.dia sudah tak mampu lagi meladeni permintaanmu.sifat matrealistismu yang membuatnya tak tahan.namun aku bisa memberikan apa saja yang kau mau,selama kau bisa memuasksnku seperti semalam" Gita melotot mendengar semua penjelasan pria asing tersebut.hanya batinnya yang masih bisa berkata. 'apa katanya?aku sering melakukannya dengan Bagas?lalu Bagas sudah tak berdaya lagi karna ke matrealistisanku?' "'piakkk"' Gita langsung menampar pipi sang pria. "jangan sembarangan bicara tuan"
like