Pesta kelulusan menjadi awal petaka dalam kehidupan Ciara Maharani. Ia dikhianati sahabatnya dan berakhir nahas. Mahkotanya direnggut paksa oleh pria durjana. Akibat kejadian itu, ia terpaksa mengubur mimpi dan menikah di usia dini. Ia menerima pinangan Karendra Mahardika, lelaki bijak yang siap menerima aibnya. Kendati demikian, tak ada sedikit pun rasa untuknya. Hati Ciara masih terpaut pada Rifky Antoni, sang kekasih yang kuliah di luar negeri. Sebuah pernikahan yang hampa dan penuh luka. Ciara tak pernah bahagia, meskipun Rendra amat mencintainya. Ciara masih bermimpi untuk bersanding dengan Rifky. Akan tetapi, perasaan itu berubah kala Rendra mengatakan perpisahan. Ciara merasa sakit dan ingin tetap bersama. Ada apa dengan dirinya? Tanpa Ciara duga, kata itu menjadi awal dari mimpi buruk. Satu demi satu fakta mulai terungkap dan menjatuhkannya pada titik terendah. Lantas menguburnya dalam rasa sesal yang tiada guna.