Story By niasyaaftri
author-avatar

niasyaaftri

ABOUTquote
Wattpad : niasyaaftri
bc
Tetangga Jadi Cinta? (Shafa vs Fabian)
Updated at Jul 21, 2023, 21:48
Shafa, gadis dengan peringkat lima dari bawah itu adalah gadis yang periang, namun menjadi pendiam ketika berada di rumah. Merasa dibedakan, membuat Shafa menjadi pribadi yang berbeda dengan Shafa yang sebelumnya. Fabian, tetangga Shafa yang mengaku memelihara anjing itu juga memiliki otak sebelas dua belas dengan Shafa. Brandal kelas, sebutan yang pantas untuk mereka. Menyadari sedang ditatap oleh Shafa, Fabian nyaris tersedak. Setelah menutup botolnya, Fabian menyentil kening Shafa. "Hobi banget liatin gue." Shafa menggeleng, "Jakun itu asalnya darimana sih, Bian? Waktu kecil lo keselek batu ya?" Fabian melongo. Shafa ini kenapa sih? Lagi, ia menoyor kepala Shafa. "Kalo gitu gue juga tanya, payudara itu asalnya darimana sih, Shafa?" Shafa menghendikkan bahunya, "Mungkin waktu kecil gue keselek apel dua biji. Nyangkutnya disana," sahutnya, santai. Fabian yang merasa gemas langsung mencubit kedua pipi cewek itu, "Shafa yang imut mirip dugong makin hari makin bego aja ya? Kebanyakan makan mie instan sih lo!" Teruntuk kalian yang sedang membaca deskripsi ini, siap bermain teka-teki?
like
bc
HTS, Siapa Yang (Tidak) Mau?
Updated at Mar 5, 2023, 18:46
Pernahkah kalian menyukai seseorang tetapi tidak bisa mengungkapkan karena adanya status 'teman masa kecil'? Dia, orang yang mengetahui dirimu hingga akar termurninya. Dan tanpa diduga, harus diakui bahwa kamu sedang jatuh cinta. Pada akhirnya, salah satu dari mereka ada yang lebih dulu jatuh hati. Lantas, teori tentang 'tidak ada hubungan pertemanan antara cowok dan cewek' ternyata benar adanya. Risa mengumpat dalam hatinya. Betapa menyebalkannya bocah sableng di sampingnya ini. Sudah jelas Risa memberi kode yang sangat keras. Masih saja dia tidak peka. Dasar cowok! "Akting gue tadi bagus kan? Padahal itu baru percobaan," kata Revan. "Suatu saat gue pengen bilang sama dia, kalo gue suka beneran, bukan akting kayak tadi. Tapi gue siapin hati gue dulu, siap-siap ditolak." Revan memakan batagor yang sedari tadi tergeletak diatas meja Risa. Risa mencerna ucapan yang keluar dari mulut Revan. Mulai paham, dia mencoba menyembunyikan pipinya yang sepertinya mulai memerah. "Lo gak bakal ditolak kok," sahut Risa. Revan berhenti memakan batagornya, lalu menatap Risa lekat. "G-gimana tadi?" "Gimana apanya? Bagus gak akting gue?!" Risa terbahak setelahnya. Sementara Revan memasang tampang cengo. "Gue serius Ris. Gue suka sama lo," kata Revan sangat jujur. "Sama dong kalo gitu." "Yaudah kalo sama-sama suka. Gimana kalo kita ja—"
like