rekam jejakUpdated at Sep 26, 2021, 04:59
setiap langkah yang ditapakan akan membuat bekas. dimana kaki berpijak di situ langit di junjung. begitu yang disampaikan ayah uda padaku. aku hanya mengatakan yang ku ingat. walau tak semua ada hikmah. ini cerita perjalanan dari tanah ke batu. dari langit ke bumi. dari darat ke laut. dari atas ke bawah. da samping kanan dan kiri. untaian bait kata menjadi rekaman sejati dari mata. catatan yang tersurat membuat kita bisa membalikan fakta karena bukti dalam tulisan
jangan mengharap apa pun dari cerita ini. bukan kata bualan. bukan sekedar ilusi. imaginasi yang menjadi latar adalah sisi kisi yang lain. untuk apa aku ada. untuk apa aku hadir. untuk menjadi siapa.
langkahku kadang lelah. membuat aku ingin berhenti. kupejamkan mata menggapai mimpiku yang terlupa. masih ada daftar panjang untuk ku jelajahi. pekerjaan ini belum usai. aku harus kembali bangkit.
tolong angkat aku ke depan. mataku tak cukup kuat menatap cahaya. aku berseru kepada langit. dalam malam. yang suci dan dingin. rangkaian mantra doa mengalir. menjejakkan tapak di antara garis garis langit.
wahai Sang Hyang Widi.. tempat segala sesuatu berasal. begitu kami di Bali menyebut. diantara mantra doa dan percikan air suci. mengharapkan berkah lewat sajen sajen yang di tata dengan indah. ini di persembahkan untuk Sang Maha Pencipta. tempat kami membasuh payah. tempat kami mengobati luka hati. dengan pakaian terbaik. dengan iringan genjreng.. langkah rapi menuju pada Mu di tempat yang kami tahu. pura yang Suci.
bulan purnama menjadi penerang. saat malam gulita menggelapi hati. bersimpuh dalam meditasi untuk mengadu pada mu. Wahai Sang Maha Suci angkatlah bebanku ini. tlah tercurah semua upaya. namun langkahku terhenti. aku memohon pada mu . tunjukkan lagi jalan untuk langkahku menuju. .
diam di antara hening malam. hanya ada aku dan Tuhan. benar kan dia di sana mendengarku. tdk kulihat tapak jejaknya menuju. apa tandanya.... .